Authors List

Founder-pengelola Infoscreening. Ikut terlibat di beberapa wahana ekshibisi alternatif sebagai tempat belajar. Saat ini merupakan mahasiswa doktoral sains manajemen di SBM ITB

Pengajar, penikmat seni dan budaya. Penonton film dalam berbagai jenis ruang pemutaran. Menggemari street photography yang juga gemar bereksperimen dengan video yang ia tangkap.

Ridho Nugroho lahir di Sukoharjo, 01 Maret 1994. Menyelesaikan studi jurusan Ilmu Komunikasi di UIN Sunan Kalijaga pada 2017. Semasa kuliah tergabung dalam anggota Teater Eska. Selain itu juga aktif dalam Jama’ah Cinema Mahasiswa (JCM) hingga kemudian menjadi ketua periode 2014-2015. Beberapa karya filmnya meraih penghargaan di tingkat nasional, baik secara personal maupun kelompok. Pada 2016 mendirikan Studio Tumbuh, sebuah kelompok studi dan penciptaan audio visual. Saat ini aktif menulis di beberapa media daring terkait film dan dinamika yang meliputinya.

Sempat menjadi jurnalis di berbagai media baik cetak maupun elektronik, saat ini lebih suka menulis sambil berkontemplasi mengenai kehidupan melalui fitur Facebook notes pribadinya.

Fathurrozak, biasa disapa Jek. Lulusan jurnalistik Universitas Esa Unggul. Menggemari film, dan karya fiksi terutama cerpen, juga puisi. Peserta Program Menulis Infoscreening 2018. Saat ini berprofesi sebagai wartawan di Media Indonesia untuk rubrik film, musik, dan wawancara.

Penghuni tetap 'Kota Kuching' aka Jakarta yang masih ingin tinggal di Yogyakarta. Penulis tetap kesehatan dan penulis lepas sana sini. Bisa dikontak di @esterpandiangan.

Sedang belajar akuntansi dan sederet hal menarik lainnya. Menulis di gitaswasti.com

Panggil saja Luna. Lahir di Jakarta, tanggal 20 Maret 1993. Kegemaran menonton film diwarisi dari kedua orang tuanya. Kini, ia masih menempuh pendidikan film di jurusan Kajian Sinema Institut Kesenian Jakarta.

Alumni Hubungan Internasional UMM Eks Anggota KINE KLUB UMM Tim Program Malang Film Festival 2016 Kini terlibat di Infoscreening sebagai community manager

Winner Wijaya lahir dari keluarga baik-baik di Surabaya 8 Agustus 1995 dan besar di Malang. Ia gemar membuat film sejak kelas lima SD, karena sempat diajari oleh guru sekolahnya. Setiap akhir pekan, bersama-teman-temannya, membuat film dengan handycam MiniDV yang sering error. Mereka mencoba hal-hal baru yang menyenangkan. Mengecat tembok rumah menjadi hijau untuk chroma keying, memakai topeng-topeng hantu, membuat cerita-cerita yang aneh, dan lain sebagainya. Sampai sekarang ia terus menekuni perfilman dengan mengambil jurusan film di Universitas Multimedia Nusantara.

Lahir di Jakarta tahun 1998 . Sekarang berkuliah di Universitas Indonesia jurusan Sastra Belanda. Mencintai sastra, literasi, dan film.Suka menulis cerita, puisi,sajak. Masih belajar banyak dan akan terus belajar lebih banyak lagi

Jebolan Program Studi Prancis yang biasanya berkeliaran di screening-screening film gratis di wilayah Jakarta, Kineforum, serta tempat-tempat dengan wifi gratis berkecepatan tinggi. Bercita-cita menginjak tanah Cannes dan terobsesi dengan kultur Irlandia.

Suka bercerita lewat sajak dan film. Di keduanya, ia masih belajar

Mahasiswa jurnalistik. Menyukai film dan bicara film dengan orang-orang yang juga suka. Sejak 2013 bergabung dengan CC Fikom Unpad sampai menjadi pengurus pada 2016. Saat ini tengah asyik memproduksi film bersama Rumahku Films dan memutar film bersama Bahasinema.

Mahareta Iqbal Jamal lahir di Padang, 11 Maret 1995. Studi di Jurusan Sastra Indonesia FIB Unand. Bergiat di Metasinema sebagai Programmer Layar Terkembang.

Mahasiswa tingkat akhir Ilmu Komunikasi Undip yang menyukai Wong Kar Wai dan Edward Yang. Mondar mandir di dunia blogging film karena suka hilang password. Pernah mengikuti kelas kritik film di Cinema Poetica dan juga hendak menggapai cita citanya menjadi novelis.

Baru saja lulus dari Institut Teknologi Batagor, meskipun sebenarnya lebih suka siomay di pinggir jalan. Biasa mengurus Bahasinema dari jauh, sehari-hari dapat ditemui di Stasiun Tanahabang menunggu kereta pulang.

Menjabat sebagai Account Executive Infoscreening. Mempelajari Kajian Media —masyarakat, media dan budaya, di Universitas Indonesia. Menyukai narasi kecil, alternatif dan progresif. Di waktu luang gemar mendatang screening film alternatif dan membaca buku Filsafat.

Fahmi Amirulloh Permana, lahir dan besar di Majalengka, mulai mengenal dunia film dan broadcasting saat menempuh pendidikan SMKN 1 Panyingkiran. Pernah bekerja di stasiun televisi lokal di Jawa Barat sebagai Editor Video, saat ini masih mencintai dunia Film & Broadcasting dan akan terus konsisten.

Mahasiswa penghisap rokok kretek.

Muh. Dandy, penikmat puisi dan pembaca film, kuliah di jurusan pend. agama islam, mengasuh ruang film di Komunitas Pojok, dan aktif di berbagai komunitas sastra di kota Malang.

Bihar Jafarian adalah seorang Produser, Penulis Naskah, dan Sutradara yang sudah membuat banyak Film Pendek diantaranya adalah Strangelife (2015), The Elephant Might Know (2015), Mulih (2016) dan Parawengi (2017). Film-film tersebut sudah malang melintang di banyak festival lokal. Bihar menjadi nominasi Filmmaker Lokal Terbaik di Bandung Independent Film Festival tahun 2016 dan 2017. Ia juga menjadi finalis di Burien Film Festival Washington DC 2017 lewat film Strangelife dan Mulih. Selain membuat film, Bihar sempat beberapa kali menjadi programmer di pemutaran alternatif, yaitu Sinema Lesehan 2016, Sinema Pendidikan 2017 dan Santos Film Bandung Festival 2017. Saat ini menjadi salah satu juru program di Bahasinema.

Memiliki nama lengkap Marcellinus Kencana Kusuma Wicitra atau kerap dipanggil Citra, laki-laki yang lahir di Yogyakarta, 1 Juni 1999 merupakan mahasiswa jurusan Film dan Televisi di Universitas Multimedia Nusantara. Ia menekuni dunia film sejak SMA kelas 2. Bersama teman-temannya di Yogya, Citra membuat 8 film pendek yang beberapa di antaranya dimasukkan ke festival. Salah satu film yang ditulis dan disutradarai olehnya yang berjudul “POIN” mendapat predikat “Best Script” di Toto’s Film Festival di Bandung pada tahun 2016. Impiannya untuk menjadi filmmaker yang semakin menggebu diwujudkannya lewat kuliahnya di jurusan film. Di UMN ia bertemu banyak sekali orang yang berpotensi di bidangnya masing-masing dan mau belajar. Harapannya, di UMN ia bisa berdinamika bersama teman-temannya dan menimba ilmu sebanyak-banyaknya hingga nantinya menjadi filmmaker profesional.

Fajar Zakhri adalah seorang ENFP kelahiran 1991 yang beropini bahwa hewan lebih baik daripada manusia. Biasa ditemukan di acara pemutaran film, pertunjukan musik atau diskusi gender dan seksualitas.

Scout in another Maycomb

Pembuat film pendek lokal. Penikmat sepak bola dan pemutaran film alternatif.

To Top