Review

Tiga Dara (Usmar Ismail, 1956) – Nostalgia Film Lama yang Selalu Relevan

Nunung (Chitra Dewi), Nana (Mieke Wijaya), dan Neni (Indriati Iskak) yang hidup bersama ayah, Sukandar (Hassan Sanusi) dan nenek (Fifi Young), setelah ibunya meninggal dunia. Sang nenek (yang kebetulan belum bercucu) kuatir melihat anak tertua yang belum berpasangan. Lalu datanglah kumbang, seorang pria bernama Toto (Rendro Karno) yang menarik hati para dara. Itulah plot sederhana dari film Tiga Dara karya Usmar Ismail.

Pada masanya film ini termasuk box office, ya tahun 1957 ketika Indonesia baru 11 tahun merdeka dan Papua masih milik Belanda, orang Indonesia sudah mulai suka nonton film (lagi). Komedi musikal ini kembali tampil dalam format restorasi 4K di bioskop dan kota tertentu. Dalam keterangan yang diberikan pihak SA Films selaku financing proyek, Tiga Dara rencananya akan disirkulasikan ke berbagai kota setelah turun dari bioskop arus utama.

Hasil yang jernih, cerita yang ringan, dan nostalgia Jakarta tempo dulu

Gambar hasil restorasi terlihat bagus dan jernih. Penonton seolah dibawa ke sebuah masa ketika Jakarta tidak diisi pencakar langit, deretan ruko, macet dan banyak orang. Betapa indahnya berjalan-jalan ke Cikini atau Ciliwung dengan deretan rumah laksana real estate Eropa. Dengan sebuah plot twist di akhir kisah, ceritanya memang ringan. Tak perlu berkerut dahi, walau memang bahasa Indonesia yang digunakan adalah bahasa lawas yang membuat penonton masa kini akan tertawa.

Temanya sendiri “sangat Indonesia” dan betapa gelinya mengetahui bahwa “anak perempuan harus menikah agar tidak kesepian” sampai kini pun masih dianut oleh sebagian orang Indonesia di zaman presidennya sudah punya akun twitter. Menonton Tiga Dara tak hanya nostalgia, namun melihat seperti apa potongan masyarakat kelas menangah saat itu yang mengalami perbenturan nilai lama dan baru.

Memang belum banyak film Indonesia yang direstorasi, sisanya masih dalam kualitas tidak layak tayang karena usia. Namun dengan film ini semoga membuka film-film klasik Indonesia lain untuk direstorasi.

Sutradara: Usmar Ismail

Penulis: Usmar Ismail, M. Alwi Dahlan

Pemeran: Chitra Dewi, Mieke Wijaya, Indriati Iskak

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top