Berita

Alternativa Film Festival 2026 Digelar di Kolombia, Undang Kreator Muda dari Asia dan Amerika Latin

Sumber: Press Release

Total Hadiah Naik Jadi USD 120.000, Film Panjang dari Indonesia Berpeluang Kembali Bersinar

Guadalajara, Meksiko, 19 Juni 2025 — Alternativa Film Festival kembali hadir dengan gebrakan baru. Setelah sukses digelar di Yogyakarta tahun lalu, edisi ketiga festival ini resmi diumumkan akan berlangsung di Kolombia pada kuartal kedua 2026, dengan total dana penghargaan yang meningkat jadi USD 120.000. Tahun ini juga menghadirkan kategori baru untuk film panjang dari wilayah fokus, yang berarti kesempatan makin terbuka lebar bagi sineas muda dari Asia dan Amerika Latin, termasuk Indonesia.

Festival ini secara resmi membuka pendaftaran film mulai 10 Juni hingga 10 Oktober 2025. Karya yang diterima termasuk film fiksi, dokumenter, animasi, dan hybrid dari semua genre yang diproduksi setelah 1 Januari 2025. Untuk film yang world premiere sebelum 1 Agustus, batas akhir pengiriman adalah 1 September 2025.

Pengumuman ini disampaikan langsung dalam konferensi pers di Festival Film Internasional Guadalajara ke-40, Meksiko—markah penting pertama Alternativa di Amerika Latin. Hadir dalam konferensi tersebut adalah tiga tokoh utama Alternativa: Liza Surganova (Head of Alternativa), Anna Gudkova (Head of Industry and Labs), dan Andjelka Jankovic (Head of Marketing and Communications). Mereka menegaskan komitmen Alternativa untuk terus mendukung talenta-talenta muda Global South.
“Di inDrive, kami percaya bahwa talenta dan kisah yang kuat tidak boleh dibatasi oleh batas negara dan bahwa seni memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan bermakna bagi jutaan orang di seluruh dunia,” ujar Arsen Tomsky,

CEO dan pendiri inDrive yang juga menggagas Alternativa. “Karena itulah kami mendirikan dan mendukung Alternativa dan festivalnya, yang memberi platform bagi para pembuat film berdampak dari Global South untuk didengar, dilihat, dan dirayakan.”

Dari Asia ke Amerika Latin, dari Awards ke Festival Utuh
Alternativa bukan pendatang baru. Festival ini pertama kali digelar di Kazakhstan (2023), lalu pindah ke Asia Tenggara (Yogyakarta, 2024), dan sekarang menuju Amerika Latin. Tahun 2024 lalu, lebih dari 1.000 film dari 33 negara dikurasi oleh Alternativa, dan 14 di antaranya berasal dari Asia, termasuk 5 film dari Indonesia. Ini menjadi bukti bahwa Asia—dan Indonesia khususnya—adalah kekuatan yang tumbuh dalam peta film dunia.

Nguyen Duy Anh, sutradara asal Vietnam yang memenangkan salah satu penghargaan Film Pendek di edisi 2024 melalui film A Cleaning Service, mengenang pengalamannya dengan hangat. “Menjadi bagian dari Alternativa adalah pengalaman yang sangat istimewa. Kurasi program yang cermat, komunitas yang hangat, dan ruang untuk berdialog membuatnya lebih dari sekadar platform pemutaran — ini adalah ruang pertukaran dan penemuan,” ungkapnya.

“Menerima penghargaan di sana bukan hanya kehormatan, tapi juga dorongan yang terus memotivasi saya.”

Bukan Hanya Nonton, Tapi Beraksi Lewat Sinema
Alternativa nggak cuma soal nonton film. Festival ini selalu menyertakan diskusi publik, Industry Days untuk networking para profesional, serta kampanye dampak yang konkret. Di edisi sebelumnya di Yogyakarta, lebih dari 2.300 penonton ikut dalam 14 sesi pemutaran film, sebagian besar gratis dan terbuka untuk publik.

Sineas yang karyanya terpilih bakal diundang langsung ke Kolombia — dengan seluruh biaya perjalanan dan akomodasi ditanggung. Di sana, mereka bisa berjejaring dengan pembuat film lain dari Amerika Latin dan Asia, serta belajar dari para pelaku industri dan aktivis sosial yang hadir.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top