Berita

“Anak Lanang” Bersinar di Indonesian Short Film Festival 2019 SCTV

Siaran Pers

Jakarta, 5 April 2019 – Setelah mendapatkan “Outstanding Achievement” di Australia, film produksi Ravacana Films, Anak Lanang (2017), kembali bersinar di tanah air. Anak Lanang (2017) yang disutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo menjadi “The Best Film” kategori film durasi 3-15 menit dalam Indonesian Short Film Festival 2019 yang merupakan rangkaian Indonesian Box Office Movie Awards 2019 SCTV. Turut menjadi pemenang dalam kategori yang sama adalah “Runner-up 1” diraih Journey of The Wind produksi Jastin Film, dan “Runner-up 2” diraih Jaga Pocong produksi Lastday Production.

Dalam Indonesian Short Film Festival 2019 SCTV, yang bertindak sebagai dewan juri adalah Reza Rahadian, Ayushita, Hanung Bramantyo, Monty Tiwa, Sha Ine Febriyanti, Cesa David Luckmansyah, dan Prisia Nasution. Anak Lanang (2017) berhasil menggugurkan hampir 500 judul film lainnya. Kemenangan ini sekaligus menjadi kemenangan ketiga Anak Lanang (2017) sejak diproduksi. “Saya berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dan mengapresiasi film ini. Kemenangan ini merupakan suntikan gizi bagi saya untuk berkarya dan menjadi batu loncatan saya untuk merambah industri film panjang.” Ujar Wahyu Agung Prasetyo sebagai sutradara Anak Lanang (2017).

Tentang “Anak Lanang”

Anak Lanang (2017) bercerita mengenai empat orang anak yang membahas kehidupan sehari-hari mereka di atas becak. Secara kebetulan, hari itu adalah Hari Ibu. Proses pengambilan gambar hanya membutuhkan waktu sehari di Yogyakarta dan melibatkan kurang lebih 25 anak-anak dengan teknik one shot di mana tidak ada jeda dalam mengambil gambar. Film ini melibatkan aktor lokal seperti Adi Marsono, Khoirul Ilyas Ariatmaja, Satrio Satya Purnama, Mahrival Surya Manggala, Muhammad Khildan Habibie, dan Ibnu Widodo.

Anak Lanang (2017) sempat ditayangkan di SCTV sebagai salah satu peserta Indonesian Short Film Festival 2019 SCTV beberapa waktu lalu. Selain itu, Anak Lanang (2017) juga dapat ditonton di berbagai platform daring seperti Vidio.com, Viddsee, dan YouTube. “Saya berharap terbukanya akses terhadap film ini dapat memudahkan ‘Anak Lanang’ sebagai film pendek untuk bertemu penontonnya yang lebih luas dan seluruh pihak yang terlibat semakin dikenal oleh masyarakat.” Tutur Agung. Selain sebagai sutradara, Agung juga menulis naskah untuk film ini. Anak Lanang (2017) merupakan hasil refleksinya sebagai anak yang terpengaruh dengan perceraian orang tuanya. “Saya juga berharap bahwa ‘Anak Lanang’ dapat mewakili anak-anak di keluarga broken home dan menjadi sebuah refleksi bagi orang tua sekarang.” Tambahnya.

Baca Juga: “Anak Lanang” Jawara Tunggal Indonesia di Short Film Competition Indonesian Film Festival Australia

Film berdurasi 15 menit ini merupakan karya kolektif yang digagas oleh Tito Bagus Ramadhan sebagai sinematografer, Wahyu Agung Prasetyo sebagai sutradara dan Jeihan Angga sebagai produser. Ravacana Films juga berkolaborasi dengan Humoria Films dalam produksi Anak Lanang (2017). Sebelumnya, Anak Lanang (2017) pernah mendapatkan “Honorable Mention” di Panasonic Young Filmmaker 2017, “Outstanding Achievement” dalam Short Film Competition di Indonesian Film Festival Australia ke-14, dan menjadi Official Selection di Jogja-NETPAC Asian Film Festival ke-12.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top