Jakarta, 27 April 2023. Penyelenggara Festival Film Cannes hari ini akhirnya
mengumumkan daftar lengkap film-film pendek official selection-nya. Film pendek
besutan sutradara Khozy Rizal dan produser John Badalu, berjudul Basri & Salma in a
Never-Ending Comedy, menjadi salah satu dari 11 film pendek yang terpilih dari 4288
pendaftar dan akan berkompetisi memperebutkan Short Film Palme d’Or. Film ini juga
menjadi satu-satunya film pendek dari Asia.
Basri & Salma in a Never-Ending Comedy adalah film pendek pertama Indonesia yang
masuk official selection dan berkompetisi di Festival Film Cannes. Dua film Indonesia
yang pernah berkompetisi di ajang ini adalah film cerita panjang Daun di Atas Bantal
(Garin Nugroho, 1998) dan Serambi (Garin Nugroho, Tonny Trimarsanto, Lianto
Suseno & Viva Westi, 2005) masing-masing pada tahun 1998 dan 2006 di kategori Un
Certain Regard.
Film pendek ini bercerita tentang Basri (Arham Rizky Saputra) dan Salma (Rezky
Chiki), sepasang suami istri yang telah menikah selama lima tahun dan belum juga
dikaruniai anak. Mereka berdua bekerja bersama sebagai tukang odong-odong di
karnaval, menghabiskan hari-hari mereka menghibur dan merawat orang lain. Di
antara tekanan dari sanak saudaranya di acara pertemuan keluarga, keraguan diri,
dan konfrontasi yang meledak-ledak, mereka mengungkap mengapa mereka belum
dikaruniai seorang anak. Film ini diproduksi di Makassar dengan melibatkan pemain
dan kru Makassar, serta disponsori oleh Singapore International Film Festival melalui
Southeast Asian Short Film Grant.
Menurut Khozy, ide awal film ketiganya ini datang dari kekagumannya pada odong-
odong. “Visual odong-odong yang vibran dan sangat menggemaskan itu lalu saya
putuskan untuk dijadikan sebagai medium untuk bercerita tentang bagaimana keluarga
modern Indonesia dengan lapisan-lapisan menarik di dalamnya,” ungkap Khozy.
Sebelumnya, Khozy telah membuat Makassar is a City for Football Fans (2021) dan
Ride to Nowhere (2022) yang telah diputar di berbagai festival film dan meraih
penghargaan.
Lebih lanjut, Khozy berharap, “Semoga penonton bisa merasakan rentang emosi yang
luas, dapat terkejut, tertawa, dan tersentuh. Semoga film ini juga bisa menjadi sebuah
cerminan bagaimana ekspektasi kultural yang dilandasi oleh nilai-nilai patriarkis yang
kuat cenderung membuat kita menjadi sosok yang brengsek dan penuh kekerasan, dan kita cenderung membuat orang lain merasa bodoh dan mendapatkan banyak tekanan hanya karena mereka tidak memenuhi ekspektasi-ekspektasi tersebut. Sebuah siklus tanpa henti karena mereka berusaha menghindari tekanan-tekanan tersebut.”
Festival Film Cannes ke-76 akan berlangsung mulai tanggal 16 sampai 27 Mei 2023.
Setelah tayang perdana di Festival Film Cannes, Basri & Salma in a Never-Ending
Comedy juga akan tayang di beberapa festival lainnya. Pantau terus media sosial Hore
Pictures untuk informasi terbaru mengenai film ini.