Sebagai salah satu kota metropolitan, ditambah lagi sebagai kota satelit dari ibukota, minat kota Bekasi dalam mewujudkan suatu wadah bagi para pegiat dan penikmat film patut diperhatikan. Demikianlah kemasygulan beberapa anak muda Bekasi yang pada akhirnya mendorong inisiatif mereka untuk membentuk suatu komunitas yang kian berkembang dengan nama Patriot Film Bekasi. Baru saja berjalan selama lima bulan, Patriot Film Bekasi telah melaksanakan sebuah program rutin, Be(Kasi) Movie Screening yang dilaksanakan sekali setiap bulan sejak awal tahun ini.
Salah satu misi dari Patriot Film Bekasi ialah berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait tentang film dalam rangka menumbuhkan dan mengembangkan minat serta mengasah kemampuan para sineas muda, khususnya mereka yang berdomisili serta beraktivitas di Bekasi. Mereka juga mengamati banyaknya bakat terpendam yang tampak pada para pelajar, khususnya tingkat SMA-SMK, yang mengadakan ekstrakurikuler film pada beberapa institusi pendidikan di Bekasi.
Pada hari Sabtu tanggal 28 Mei, Patriot Film Bekasi mengadakan pemutaran kelima mereka di Taman Jajanan, Blu Plaza, Bekasi Timur. Meskipun demikian, ini merupakan kali pertama program ini diadakan di tempat tersebut setelah merasakan tempat pemutaran mereka yang sebelumnya, Kedutaan Besar Bekasi, kurang strategis untuk masyarakat Bekasi. Terdapat 6 film yang diputar namun tidak semuanya merupakan karya dari sineas yang berdomisili di Bekasi mengingat mereka menggunakan sistem open submission untuk film pendek apa pun. Ada pun film-film tersebut adalah: Silent Blue (Muhammad Rizky Kurnia), God’s Robe (Ayara Bhanu Kusuma), Atun Nurlela (Fitro Dizianto), Demi Sang Saka (Rizal Firdaus), Tetra Ilusi (Aryudha Fasha), Niat (Ekky Julio Saputra). Pemutaran selanjutnya juga telah menerima submisi yang dapat ditelusuri dari instagram Patriot Film Bekasi.
Tempat pemutaran yang terletak di pusat jajanan luar ruangan menciptakan aura yang ramah khususnya untuk para pengunjung keluarga, dengan demikian para pengunjung bebas untuk datang menikmati suguhan film. Letak di luar ruangan pun turut mengumandangkan audio hingga ke sisi-sisi luar dari pusat perbelanjaan sehingga turut menarik para pengunjung yang baru tiba di tempat. Pilihan waktu pemutaran yang dilaksanakan pada malam Minggu sengaja dilakukan untuk menarik lebih massa. Usai pemutaran dilakukan diskusi serta tanya jawab bersama lima para pembuat film-film tersebut yang saling berbagi pengalaman, cerita, dan harapan, khususnya untuk kemajuan para sineas muda di Bekasi.