HJakarta, (26/4) – Setelah turut menyukseskan Hari Film Nasional 2017 melalui pemutaran lima film animasi karya mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) kini kembali ingin menunjukkan sumbangsihnya bagi dunia film dan animasi Indonesia melalui karya-karya film dan animasi mahasiswa program studi Film & Televisi (FTV) UMN yang akan diputar di UMN Screen 2017, yang juga selaku Festival Film Universitas Multimedia Nusantara yang ke-5, mulai daritanggal 26 sampai 28 April 2017.
UMN Screen merupakan ajang tahunan program studi FTV UMN. Acara ini diadakan supaya selain menjadi ajang unjuk gigi karya terbaik mahasiswa FTV UMN, juga menjadi sarana yang saling menguntungkan dengan pihak industri perfilman dan animasi tanah air.
Tahunini, UMN Screen sendiri akan menampilkan empat belas film fiksi pendek, dua puluh lima film pendek animasi, dan dua film dokumenter karya mahasiswa FTV UMN sertadua film panjang fiksi di empat venue yang ada di Jakarta dan Tangerang. Beberapa dari karya-karya ini telah mendapat berbagai pengakuan baik secara nasional maupun internasional. Misalnya saja film fiksi Mengejar Dangdut yang disutradarai oleh Gisela Levy yang berhasil mendapatkan cukup banyak prestasi tersendiri. Salah satunya adalah Special Mention dalam Reel Oz Ind 2016, sebuah kompetisi yang diselenggarakan oleh Australia dan Indonesia.
“Itu kayaknya cuma semata keberuntungan saja”, begitu kata Gisela disertai tawa ketika ditanya mengenai prestasinya.
Ada juga film animasi besutan Jason Kiantoro dan Bryan Arfiandy berjudul Maikia yang telah diputar di Momentum Film Festival 2017. Selain itu, diputarkan juga delapan film animasi dantiga film pendek lain pada hari itu di Goethe Haus Jakarta.
Keberadaan UMN diharapkan agar mampu menjadi wadah bagi mahasiswa FTV untuk bisa mengasah kepercayaan dirinya dengan memamerkan karya mereka dan pihak industri film dan animasi pun bisa melihat potensi-potensi baru dan mendapatkan sumber daya manusia yang berkompeten di bidangnya. “UMN Screen diadakan untuk menjadi jembatan bagi para filmmaker muda dan dunia industry. Di sini mereka bisa berinteraksi secara langsung sehingga nantinya bisa terjalin kerjasama antara para filmmaker muda ini dengan para professional di bidang film dan animasi,” jelas Lulu Ratna, sebagai Organizing Committee.
“Perkembangan dunia film dan animasi yang cukup pesat di Indonesia dan dunia saat ini menyebabkan permintaan yang tinggi akan SDM yang berkualitas. Banyak production house dan studio animasi yang kemudian berkunjung ke UMN mencari filmmaker dan membekali mahasiswanya sebelum terjun kedunia professional. Salah satunya adalah melalui kurikulum yang berkualitas serta mengadakan event-event seperti UMN Screen dan Ucifest,” papar Kus Sudarsono, Ketua program studi Film dan Televisi UMN.