LAYARVIRTUAL KINEFORUM
AMOR, HUMOR, USMAR
17-30 MARET 2021
———
Tak akan ada sinema Indonesia tanpa Usmar Ismail. Filmnya tercatat sebagai film pertama yang diproduksi sepenuhnya oleh kru dan perusahaan dalam negeri, sekaligus salah satu yang paling awal mengidentifikasi Indonesia sebagai bangsa berdaulat. Dengan pondasi yang diletakkan Usmar Ismail itu, muncullah cetak biru film Indonesia: nasionalis dan idealis.
Nyatanya, Usmar menempuh lintasan karier yang jauh lebih berwarna dari yang selama ini dibayangkan. Akibat propaganda politik maupun minimnya arsip yang bisa diakses, kita selama ini baru sebatas mengapresiasi Usmar dari paruh pertama perjalanannya. Padahal Usmar Ismail kaya dengan aneka ragam eksperimentasi, terutama dalam upayanya mendekat ke penonton lebih lagi lewat beraneka genre: kisah romansa, musik populer, hingga legenda rakyat dan unsur dakwah.
Segala eksperimentasi Usmar Ismail menarik untuk dikaji lebih jauh. Selain tujuan komersial yang wajar demi mempertahankan ruang berkarya, keinginannya untuk menyambung rasa dengan penonton, dengan khalayak, adalah demi bisa menyampaikan sepenuhnya nilai-nilai yang ingin ia sampaikan melalui idealismenya. Pergulatan Usmar Ismail tampaknya sangat bisa dipahami dan dihayati oleh pembuat film Indonesia kini, yang terus menerus perlu menjawab pertanyaan abadi: siapa penonton film Indonesia, dan bagaimana tersambung dari hati ke hati dengan penonton?
#100TahunUsmarIsmail #layarvirtualkineforum #onelinescreening #bioskopalternatif