Loading Events

« All Events

  • This event has passed.

Pemutaran BBJ – Indonesia dalam Film Pendek

19/07/2016 @ 3:00 pm - 6:30 pm

Kemenangan Prenjak di La Semaine de la Critique atau Critic’s Week adalah peristiwa penting. Itu tidak bisa dipungkiri. Akan tetapi, ada celah yang cukup merepotkan, ketika khalayak tidak cukup disuguhkan konteks-konteks yang mampu menjelaskan makna peristiwa tersebut.

Penuturan yang umum hanya berputar pada prestasi dan wacana-wacana motivasional—bahwa bangsa ini mampu berprestasi di ajang internasional. Sementara, sudah barang tentu kehadiran Prenjak bisa dimaknai lebih dari itu. Entah dengan menggali lebih dalam kelumit perjalanan film pendek Indonesia, membahas relevansi lembaga sensor pada zaman sekarang, maupun mempertanyakan ketersediaan ruang untuk film pendek.

Berbagai bahasan itulah yang kiranya bisa dibahas bersama di Bentara Budaya, pada selasa, 19 Juli 2016, dalam acara bertemakan “Indonesia dalam Film Pendek.”
Kita bisa menyaksikan bagaimana medium film mampu menangkap berbagai peristiwa di Indonesia. Ada yang mengangkat legenda rakyat, perpindahan penduduk, stigma mengenai orang Papua di Yogyakarta, dan praktik intip kelamin. Tak hanya itu, lewat sesi diskusi, kita juga akan membahas bagaimana Indonesia selaku negara, mengatur dan membuat kebijakan tentang film. Diskusi ini harapannya dapat membantu kita membuka tabir euforia yang ada, dan melihat lebih dalam kondisi terkini perfilman Indonesia.

Film yang Diputar:

1. Edwin | Dajang Soembi, Perempoean jang Dikawini Andjing (2004) | 7 menit

Seno Gumira Ajidarma:
Dajang Soembi, Perempoean jang Dikawini Andjing adalah pencapaian terbaik dari sembilan film Edwin yang sempat saya lihat, bukan sekadar karena film—bergaya—bisu ini telah mendahului The Artist (Michel Hazanavicius, 2011), melainkan karena pilihan sadar tak terduga, betapa bentuk sinema awal hitam-putih itu ternyata tetap cemerlang memainkan gagasan Freudian dalam cerita tradisional.

2. Ninndi Raras | Kitorang Basudara (2015) | 30 menit

Loeloe Ratna:
Kitorang Basudara karya Ninndi Raras mengangkat persoalan kost-kostan dan interaksi yang terjadi antara pendatang dengan warga Jogja. Film ini menunjukkan kaitan erat antara stereotip para pendatang dan bagaimana stereotip itu terbentuk dalam benak warga Yogyakarta.

3. Adi Marsono | Semalam Anak Kita Pulang (2015) | 13 menit

Adrian Jonathan:
Cara pandang dan cara merasanya yang tidak biasa, jelas merupakan poin plus. Film ini juga tergarap dengan perhatian yang besar terhadap detail. Berkatnya, kehilangan (akan anak yang sedang migrasi) terungkap sebagai sesuatu yang begitu membumi.

4. Wregas Bhanuteja | Prenjak (2016) | 13 menit

Eric Sasono:
Kita sudah teramat biasa hanya menilai transaksi seks dari soal moralitas semata. Padahal transaksi seks, seperti diperlihatkan Wregas lewat Prenjak, bisa berarti permainan kekuasaan mengenai tubuh, imaji, dan kepuasan serta kesepakatan yang terbangun melalui elemen-elemen itu.

Jadwal Acara

15.30 – 16.00 : Registrasi
16.00 – 17.15 : Pemutaran film

1. Dajang Soembi, Perempoean jang Dikawini Andjing
2. Kitorang Basudara
3. Semalam Anak Kita Pulang
4. Prenjak

17.15 – 18.15 : Diskusi

Registrasi

Kirimkan e-mail berisikan: nama, usia, jenis kelamin, alamat e-mail, dan nomor telepon

Ke : aaliyah@staff.gramedia.com

Narahubung : +62 813 1499 4925 (Alya)

Details

Date:
19/07/2016
Time:
3:00 pm - 6:30 pm
Event Tags:

Organizer

Bentara Budaya Jakarta
Phone
+62 812 8551 7619
Email
ruang@staff.gramedia.com
View Organizer Website

Venue

Bentara Budaya Jakarta
Jl. Palmerah Sel. No.17
Jakarta,
+ Google Map
View Venue Website
To Top