Sinema Rabu: BETH

Berbicara mengenai kecerdasan spasial, kita pasti teringat pada konsep ruang. Geografis atau linear, dua dimensi atau tiga dimensi, perihal ruang sejatinya tak terbatas hanya pada kesadaran atas ruangan tertentu, melainkan ia menyasar seluruh bidang kehidupan manusia.

Kecerdasan spasial jelas dibutuhkan dalam penelolaan kantong kemiskinan, investasi bisnis, seni rupa, dan tak terkecuali konstruksi semesta sinematik. Bagaimana seorang sutradara selaku pembawa visi estetik menempatkan / mengatur posisi tiap elemen dalam filmnya sedemikian rupa guna memaksimalkan penyampaian tujuan film tersebut kepada penontonnya.

Pada bulan September ini kita akan mendiskusikan kecerdasan spasial melalui dua film yang mengandung potensi pembahasan spasial amat besar. Film pertama, tak lain dan tak bukan adalah film indie legendaris karya Aria Kusumadewa bertajuk BETH.

Beth adalah seorang anak jenderal. Karena hal-hal yang tidak harmonis dengan hatinya, ia mengalami gangguan jiwa. Pak Jenderal mengirimnya ke rumah sakit jiwa dengan berbagai keistimewaan. Sebuah rumah dengan dunia berisi penyair, seniman, politikus, serta perawat-perawat. Beth juga bertemu dengan kekasihnya kembali yang bernama Pesta. Lalu kisah cinta tanpa restu nan ganjil pun berulang kembali.

Mari reservasi tiketmu ke sinemarabu@gmail.com dengan format :
jumlah tiket pesanan_identitas pemesan (bila lebih dari 1 orang harap cantumkan nama masing2)_tanggal pemutaran

Film BETH diputar dalam program Sinema Rabu sebanyak 2 kali, yaitu tanggal 7 dan 14 September 2016. Pemutaran tanggal 14 September 2016 akan dilanjutkan dengan diskusi bersama Yulaika Ramadhani, salah satu penulis di Cinema Poetica.

Sampai jumpa di Sinema Rabu!

Salam