Sumber: Press Release
Denpasar – Film pendek kini bukan sekadar hiburan, tapi juga jadi alat pembelajaran kreatif untuk generasi muda. Minikino, organisasi yang dikenal sebagai pionir literasi film di Indonesia, baru saja mengadakan workshop bertajuk “Penggunaan Film Pendek untuk Tenaga Pendidik” pada Jumat, 17 Januari 2025, di Ibis Styles, Teuku Umar, Denpasar. Dengan dukungan Kementerian Kebudayaan RI, Dana Indonesiana, dan LPDP, acara ini berhasil menjangkau 38 guru SD di Bali.
Pelatihan ini mengupas tuntas bagaimana film pendek bisa digunakan untuk membuat pembelajaran di kelas lebih hidup, interaktif, dan relevan dengan dunia anak-anak. Dengan pengalaman Minikino menonton lebih dari 15.000 film pendek selama satu dekade, mereka menghadirkan panduan praktis untuk para guru. Salah satu fokus utamanya adalah mendorong siswa berpikir kritis, memperluas imajinasi, dan menumbuhkan empati melalui analisis elemen film seperti cerita, tokoh, hingga visual dan audio.
“Film pendek punya nilai edukasi yang sangat kuat. Lewat pendekatan yang tepat, siswa nggak cuma belajar, tapi juga diajak berimajinasi dan berempati,” ujar Fransiska Prihadi, Direktur Program Minikino.
Para peserta juga dilatih menggunakan metode 5W1H untuk memilih film yang relevan dengan kurikulum, serta diajarkan etika apresiasi film seperti menghormati hak cipta. Menurut Edo Wulia, salah satu fasilitator, “Menggunakan film dalam pendidikan bukan cuma soal teknis, tapi juga soal menghormati karya kreatif dan menempatkannya dalam konteks yang tepat.”
Pelatihan ini menghadirkan antusiasme tinggi dari peserta. Mitha, salah satu guru dari SDN 5 Dauh Puri, menyebut pengalaman ini membuka wawasan baru. “Film pendek ternyata bisa membantu siswa memahami pelajaran lebih baik, sekaligus menciptakan diskusi yang menarik di kelas,” katanya.
Melihat sambutan positif ini, Minikino berencana memperluas program ke daerah lain di Indonesia. “Kami ingin membentuk komunitas guru yang bisa saling berbagi inspirasi dan pengalaman,” tambah Fransiska.
Program ini gratis dan terbuka untuk guru-guru di seluruh Bali, dengan pendaftaran melalui website Minikino. Modul-modul pelatihan yang digunakan juga akan tersedia secara publik, menjadikan inisiatif ini langkah awal menuju kolaborasi pendidikan yang lebih luas.
Inisiatif Minikino membuktikan bahwa film pendek lebih dari sekadar hiburan. Dengan pendekatan ini, film pendek bisa jadi jembatan untuk menciptakan generasi muda yang kreatif, kritis, dan penuh empati.
