Artikel

Film Perang Asal Belanda, “Do Not Hesitate” Buka Europe on Screen Pertama Versi Hibrida

Jakarta – Europe on Screen telah resmi dibuka pada Kamis (16/6/2022). Sebanyak 69 film dari 25 negara Eropa akan diputar secara hibrida; secara daring dan luring pada sejumlah ruang pemutaran di pusat kebudayan Eropa di Tanah Air.

Europe on Screen (Eos) edisi ke-22 dibuka dengan pemutaran film asal Belanda Do Not Hesitate (2021) karya Shariff Korver. Film tersebut menceritakan seorang tentara yang tidak sengaja menembak seekor kambing milik warga lokal saat bertugas di kawasan Timur Tengah. Pergulatan batin dan kompas moral tentara tersebut diuji saat si pemilik kambing yang masih seumur bocah datang mencari kambingnya.

Pejabat kantor diplomatik atau Kedutaan Belanda untuk Indonesia, Ardi Stoios-Braken mengatakan bahwa film yang menjadi perwakilan resmi Belanda untuk ajang penghargaan Academy Awards ke-94 tahun ini merupakan satu dari sembilan film yang akan diputar selama kurang lebih dua pekan festival. Menurutnya, pemutaran Do Not Hesitate, sebagai film pembuka festival yang menggambarkan suasana perang. Film ini membawa pesan dan relevansi terkait dengan kondisi global yang saat ini terjadi.

“Ini bukan kebetulan mengapai kami memilih Do Not Hesitate sebagai film pembuka festival. Film ini membawa pesan bahwa perang tidak akan menghasilkan pemenang, dan itu menjadi pesan penting ketika terjadi perang Rusia-Ukraina dan terjadi dekat dengan perbatasan Uni Eropa. Ada konsekuensi dalam menerjunkan pemuda sebagai tentara ke situasi peperangan,” tutur Ardi saat menghadiri pembukaan EoS 2022 di Erasmus Huis, Jakarta, Kamis (16/6/2022).

Kendati dibuka dengan film perang, nantinya EoS 2022 akan ditutup dengan pemutaran film komedi asal Perancis The Big Hit karya Emmanuel Courcol (2020). Film tersebut diadaptasi dari kisah nyata tentang seorang seniman teater yang melatih sejumlah narapidana untuk tampil dalam sebuah pertunjukan teater legendaris karya Samuel Beckett, Waiting for Godot.

Baca juga: Daftar Film Pemenang Penghargaan Balinale 2022

Pemutaran film secara luring nantinya akan diselenggarakan selama 16 s.d. 26 Juni 2022 di beberapa kota besar di tanah air yaitu; Jakarta, Bandung, Denpasar, Medan, Surabaya, dan Yogyakarta. Selain itu, pemutaran film-film EoS 2022 akan diputar secara daring dari 20 s.d. 30 Juni 2022. Para penonton dapat mengakses film-film yang ditayangkan melalui situs festivalscope.com. Kendati 80 persen dari seluruh film yang ditayangkan merupakan film panjang, namun EoS 2022 juga akan memutar sejumlah film pendek dan dokumenter.

EoS 2022 juga akan memutar secara perdana film pendek pemenang Short Film Pitching Project (SFPP) 2021 pada 19 Juni 2022 pukul 13.00 WIB di GoetheHaus, Jakarta, serta secara online pada 20 s.d. 30 Juni 2022 melalui Festival Scope. Tiga judul film pendek yang akan ditayangkan secara perdana itu yakni: Bibir Merah Punya Siapa karya Pawadi Jihad dan Haris Supiandi; Men and Their Birds karya Andrew Kose dan Evi Cecilia; dan What Ceti Does karya Azalia Muchransyah dan Adhi Anugroho.

Beberapa kegiatan lain yang akan masuk dalam rangkaian festival yakni pemutaran program retrospektif Federico Fellini #Fellini102, serta serangkaian webinar yang diisi oleh pelaku industri film dari dalam maupun luar negeri. Terkait dengan Short Film Pitching Project (SFPP) 2022, saat ini EoS sudah menerima sebanyak 191 submission project film pendek. Dari sekian banyak peserta, hanya 10 proposal yang diterima untuk melakukan presentasi pada 20 Juni 2022. Nantinya hanya beberapa project saja yang akan dibiayai secara parsial dan diputar di EoS tahun depan.

Pejabat kantor diplomatik atau Kedutaan Belanda untuk Indonesia Ardi Stoios-Braken dan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket pada pembukaan Europe on Screen (EoS) 2022, Kamis (16/6/2022)/Dany.

PERDANA SECARA HIBRIDA

Pemutaran film-film secara hibrida pada EoS 2022 merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah salah satu festival film Eropa terbesar di dunia tersebut. Pada edisi yang ke-22 ini, film-film EoS bisa diakses melalui daring dengan mengakses festivalscope.com, dan datang langsung ke ruang pemutaran pada berbagai pusat kebudayaan Eropa yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, dan Bali.

Festival Co-Director Meninaputri Wismurti, Pejabat kantor diplomatik atau Kedutaan Belanda untuk Indonesia Ardi Stoios-Braken, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket, dan Festival Co-Director Nauval Yazid pada pembukaan Europe on Screen (EoS) 2022, Kamis (16/6/2022)/Dany.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket menyampaikan bahwa EoS merupakan momentum untuk pertukaran budaya antara Eropa dan Indonesia. Karena, EoS tidak hanya menayangkan film dari berbagai negara anggota dan non-anggota Uni Eropa, namun juga film-film Indonesia melalui kompetisi film pendek. Pada EoS 2021, ketika perhelatan festival masih secara daring, jumlah penonton tercatat sebanyak kurang lebih 36.000 penonton. Vincent berharap agar jumlah penonton bisa lebih banyak tahun ini.

“Kita punya 36.000 penonton pada Europe on Screen tahun lalu, dan kita berharap jumlahnya bisa melebihi angka tersebut apalagi sekarang dilaksanakan secara hibrida,” ujar Vincent pada kesempatan yang sama.

Festival Co-Director, Nauval Yazid pun optimistis bahwa EoS akan terus diselenggarakan dan beradaptasi ke depannya. Apalagi, selama dua tahun ke belakang saat masa awal pandemi, Nauval, Festival Co-Director Meninaputri Wismurti, dan seluruh panitia terus menggelar festival film tahunan tersebut meski harus secara virtual tanpa bertemu secara fisik.

“Kami belajar dalam dua tahun ini (pandemi) bahwa keajaiban (EoS) tidak pernah tergantikan, sehingga tidak heran mengapa salah satu festival film Eropa terbesar di dunia ini akan tetap berada di sini,” tutup Nauval.[]

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top