JAKARTA – Dalam kurun waktu satu tahun, rumah produksi Rich Music akan memproduksi dua film: film dokumenter musik panjang ‘Gelora’ pada Juni 2021, dan film fiksi panjang ‘Galang’ yang akan dirilis Desember 2021 mendatang. Galang, merupakan film fiksi panjang produksi Rich Music dan Swan Studio, dan disutradarai oleh Adriyanto Dewo (Mudik, Tabula Rasa, Lima).
Baca juga: Tandai Kerja Sama dengan Lifelike Pictures, Mola TV Rilis Film “Mudik”
Produser Eksekutif Mochamad Andika mengatakan Gelora dan Galang merupakan satu rangkaian film yang nantinya akan diakhiri oleh film garapan Adriyanto Dewo tersebut. Kedua film memiliki tema yang sama yaitu musik. “Justru goals akhirnya adalah film Galang ini. Jadi Gelora adalah rangkaian menuju film Galang,” kata Andika pada konferensi pers virtual film Galang, Jumat (22/10/2021).
Adriyanto, yang turut hadir pada konferensi pers, mengungkapkan bahwa dirinya tertarik terhadap project ini sebab kedekatannya dengan musik sejak kecil. Dia mengaku bahwa sebelumnya sudah pernah ingin membuat film tentang musik Tanah Air. Sebelum Galang, Adriyanto mengatakan sempat tertarik untuk membuat project yang mirip, yakni tentang musik era 70-an.
“Jadi ini sebenarnya kayak dream [comes] true juga. Tiba-tiba ada yang nawarin [film] musik, dan musiknya cadas gitu ya, musik yang gue suka juga.” kata Adriyanto. “Jadi ya memang selalu gue percaya kalau film yang berhasil dibuat itu kayak keajaiban. di mana rasi bintang cocok terus filmnya itu jadi. Mungkin kasus di film Galang gitu juga, tiba-tiba semuanya klop, semua pemain juga klop, dan menurut gua ini miracle,” lanjutnya.
Baca juga: Film Dokumenter “GELORA: Magnumentary of Gedung Saparua”: Saksi Bisu Tumbuh Kembang Musik di Bandung
Untuk pemilihan pemain, Adriyanto menyebut tidak ada aktor lain yang menurutnya cocok untuk memainkan Galang itu sendiri, selain pendatang baru Elang El Gibran. Meskipun ini adalah peran utama pertamanya, Elang sebelumnya sudah sempat bermain di sejumlah film panjang dan pendek. Beberapa film yang pernah dibintanginya adalah Bura, Mangkujiwo, dan Habibie & Ainun 3.
Elang menceritakan bahwa pribadi karakter Galang dengan dirinya sangat kontras berbeda. Kesulitan tersebut, kata Elang, justru menjadi “kesenangan” bagi dirinya. Sosok Galang, menurut Elang, merupakan karakter yang kompleks karena berbagai masalah dan konflik yang dihadapinya secara internal dan eksternal–baik keluarga atau perkuliahan. Peliknya urusan di sekeliling karakternya itu yang membuat character arc Galang, menurut Elang, menarik dan penuh kejutan. “Perjalanan si Galang ini dari awal sampai ending menurutku juga, ada aja yang buat bertanya ‘Apa lagi nih? Apa lagi nih?’ Jadi tidak merasa habis dari karakter ini,” tutur Elang.

Tidak hanya Elang, Asmara pun merasakan tantangan yang sama. Menurut nomine Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2020 untuk film ‘Mudik’–kolaborasi Asmara dan Adriyanto sebelumnya–ini, tantangan yang dihadapi adalah perbedaan antara genre musik yang kental dalam film ‘Galang’, dan genre yang dikenalnya secara familier. “Peran gue di sini benar-benar salah satu yang paling menantang, sih. Apalagi perempuan sendiri dikelilingi [laki-laki]. Menantang [sekaligus] bahagia banget,” ujar Asmara.
Asmara, yang juga akan tampil di film pemenang Platform Prize Toronto International Film Festival ‘Yuni’, mengapresiasi banyaknya talenta-talenta muda yang ikut berpartisipasi dalam film ‘Galang’. Mulai dari anggota band hingga kru, diakui Asmara membuat pengalaman pembuatan film tersebut menyenanangkan. Film yang diproduksi dalam kurun waktu 15 hari di Bandung ini juga dibintangi oleh Kiki Narendra (Bapak), Jenny Zhang (Ibu), Agra Piliang (Irfan), dan Laras Sardi (Maryam).

Film ini nantinya akan diwarnai oleh sejumlah penampilan dari sejumlah band ternama seperti Savor of Filth, Tcukimay, Rocket Rockers. Lalu penggawa musik seperti Ink “Rosemary”, Rian Pelor, Ami “Nudist Island”, Yas “Alone At Last” dan Buluk “Superglad”. Addy Gembel “Forgotten” dan Beby “Beside” juga akan muncul di film dan bertindak sebagai konsultan film, sementara Akew “Nectura” ditunjuk sebagai music director. Kiri-Kanan: Adriyanto Dewo (Sutradara); Mochamad Andika (Produser Eksekutif); Elang El Gibran (Pemain); dan Asmara Abigail (Pemain) dalam konferensi pers ‘Galang’, Jumat (22/10/2021 (Dokumentasi Rich Music dan Swan Studio).
“Secara garis besar cerita ini tentang satu karakter bernama ‘Galang’ yang mengalami suatu tragedi dalam keluarganya, dan dia ingin melampiaskan kemarahannya di suatu genre musik tertentu. Tapi, pada proses itu juga dia bertemu dengan orang-orang yang akhirnya merubah pola pikir dan sikap dia karena musik ini,” tutur Adriyanto soal film yang juga ditulis oleh penulis skenario pemenang Sonje Award Film Pendek Terbaik Festival Film Busan 2021, Tumpal Tampubolon.
Film yang disebut akan berdurasi 90 menit ini mengisahkan pencarian jati diri sosok Galang (Elang), seorang anak yang muda yang tinggal di Bandung dan sering menemani kakaknya Maryam (Laras) untuk menonton konser musik bawah tanah.
Perjalanan hidup Galang dalam mencari jati dirinya dimulai, setelah Maryam meninggal saat menonton konser musik bawah tanah yang dihadiri band favoritnya, AXFIKSIA. Dihantui rasa bersalah, Galang mulai menjelajahi dunia musik bawah tanah untuk mencari alasan dan jawaban atas kematian kakaknya. Dia menyamar sebagai fans dari AXFIKSIA, di mana dia juga bertemu dengan Asmara (Asmara), manajer band favorit mendiang Maryam.
Film ini akan dirilis pada Desember 2021.
