Jogjakarta, 17 November 2021 – Festival film tahunan Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) akan kembali digelar. Pesta sinema Asia Pasifik di Jogja akan berlangsung dari tanggal 27 November hingga 4 Desember 2021.
Di penyelenggaraan yang ke-16 ini, JAFF akan diselenggarakan secara luring dan daring. Sempat absen di tahun 2020 dikarenakan pandemi, JAFF akan kembali hadir di bioskop Empire XXI Jogja. Hal ini adalah usaha JAFF untuk mempertemukan kembali film dengan penontonnya secara langsung, merasakan kembali sensasi sinema layar lebar. Selain itu, JAFF juga kembali berkolaborasi dengan KlikFilm untuk menyelenggarakan program pemutaran film dan diskusi secara daring sebagai kelanjutan atas keberhasilan dan antusiasme penonton JAFF 15.
Sebagai festival film Asia pertama di Indonesia, JAFF hadir dengan tema Tenacity, sebuah semangat kegigihan untuk terus bergerak dalam kondisi apapun. Bergerilya dan bekerjasama untuk terus memupuk gagasan bahwa sinema Asia harus menjadi bagian asli dari kebudayaan masyarakat Asia. Tema ini juga merupakan sebuah penggambaran situasi bagaimana kita tetap gigih untuk beradaptasi dalam menjalani kehidupan di era kenormalan baru. JAFF dirasa telah menggerakkan anak-anak muda yang gigih bergerilya meniti dirinya di dunia film, menggerakkan sebuah kota menjadi oasis kegigihan para gerilyawan film yang bekerja dengan cara masing-masing dan menggerakkan anak –anak muda dengan beragam akses informasi dunia film lokal dan internasional dengan terbuka” ucap Garin Nugroho selaku pendiri JAFF.
JAFF 16 akan menghadirkan 115 film, 46 film Panjang dan 69 film pendek, yang berasal dari berbagai negara di Asia Pasifik. Tercatat ada 15 negara Asia Pasifik yang berpartisipasi. Film-film tersebut akan terbagi ke dalam berbagai program, antara lain adalah Main Competition, Light of Asia, Indonesian Screen Awards (JAFF-ISA), Asian Perspective, Indonesia Film Showcase, Community screen dan program retrospective: Gunawan Maryanto. Tidak ketinggalan beberapa film yang telah meraih penghargaan baik secara nasional ataupun internasional seperti Penyalin Cahaya dan Laut Memanggilku yang masing-masing meraih penghargaan film terbak untuk kategori masing-masing dalam FFI 2021.
Yang tak kalah menarik, JAFF juga akan menghadirkan program Masterclass dengan mempertemukan sutradara peraih penghargaan tertinggi di Toronto International Film festival 2021, Kamila Andini, dengan sutradara pemenang Jury Prize Cannes 2021, Apicatphong Weerasethakul. Program ini akan membicarakan tentang “Asia Tenggara di mata dunia“ dan dihadirkan secara daring.
Keterlibatan negara-negara di Asia Pasifik dalam penyelenggaraan JAFF adalah wujud sinema yang terus bergerak, terus bergerilya meski dihantam pandemi dan krisis berkepanjangan. Sebuah peristiwa yang patut dicatat dalam sejarah sinema dunia.
