Festival Karya Mahasiswa Jakarta 32°C telah usai dilaksanakan. Demikian pula program pemutaran Sinema Kolekan yang di dalamnya terdapat empat kuratorial dari para peserta lokakarya kuratorial film yang diselenggarakan oleh Komplotan Jakarta 32°C.
Baca juga: Empat Kuratorial Sinema Kolekan dalam Jakarta 32°C
Mengumpulkan Film Layaknya Kurator Senirupa
Dalam keterangan yang tertera dalam buku program, para kurator yang ditunjuk yaitu Muhammad Reza, Ario Fazrien, Muhammad Haviz dan Budiman Setiawan mulai merambah kampus-kampus untuk berjejaring dan berburu film yang kiranya dapat ditampilkan dalam program Sinema Kolekan. Lokakarya tersebut coba menerapkan bagaimana kerja kurator film yang hampir sama dengan kurator senirupa.
Alih-alih dengan metode submisi, para kurator tadi menyambangi jurusan, komunitas, UKM, atau pegiat film yang ada di kampus untuk dijaring melalui pendekatan personal. Pendekatan ini dipilih untuk membangun jaringan sinema mahasiswa ibukota juga sebagai ajang berbagi kegelisahan dan keluh kesah yang dialami oleh kampus-kampus yang disambangi.
Dimintai keterangan usai kuratorialnya yang berjudul “Pada Masa Depan Semua Orang Akan Terkenal dalam 15 Menit”, Budi menjelaskan bahwa film-film yang telah diarsip nantinya diusahakan akan ditayangkan untuk publik dan diapresiasi dalam program pemutaran yang mereka kelola baik di Forum Sinema maupun bekerjasama dengan ruang-ruang lainnya.
Program diskusi Jurusan Film dan Non-Film
Selain pemutaran, program Sinema Kolekan juga mengadakan program diskusi bertajuk Jurusan Filem dan Non-Filem dengan menghadirkan The Youngrrr dan Wregas Bhanuteja sebagai pemateri. Diskusi ini bertujuan menjadi ruang berbagi pengetahuan pada peserta tentang bagaimana produksi film yang dibuat oleh mahasiswa yang mengikuti sekolah film dengan teknik produksi film yang diproduksi oleh mahasiswa sekolah non-film.
Eric, mahasiswa Bina Nusantara (Binus) yang film arahannya masuk dalam salah satu kuratorial mengaku senang karyanya dapat diputar dan diapresiasi dalam event ini. Sementara bagi Adha mahasiswi Binus yang kebetulan ikut menonton menemani temannya melihat film-film yang ditampilkan seru-seru, Adha pun mengaku melalui pemutaran ini, ia baru melihat ada film animasi karya mahasiswa.
