Festival film sebagai wadah apresiasi para pembuat flm serta penikmat film. Ia hadir menjadi perayaan yang sering dinanti–nanti oleh para pembuat film bahkan rela berbondong–bondong dari berbagai daerah di Indonesia untuk hadir dalam rangkaian program. Yap! Menimba ilmu dan memperluas jejaring.
Malang Film Festival 2017 atau yang lebih akrab disingkat menjadi MAFI FEST 2017 telah menjadi salah satu festival film yang secara konsisten berkontribusi dalam perkembangan film pendek pelajar mau pun mahasiswa di Indonesia. Menginjak usia yang ke-13 tahun menjadikan ia sebagai festival yang dinanti berbagai pembuat film baik di Malang maupun di Indonesia pada umumnya. Diselenggarakan oleh mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang dengan sekumpulan pecinta film dalam Unit KegiatanMahasiswa (UKM) KINE KLUB UMM yang tahun 2017 ini menginjak usia yang ke 18 tahun.
Rangkaian MAFI FEST yang telah terselenggara pada tanggal 11 April hingga pada malam puncaknya pada 14 April 2017 ditutup bersama rintikan hujan yang tidak menggoyahkan penonton untuk enyah dari tempat duduknya. Malam penganugrahan MAFI FEST dibanjiri berbagai tamu undangan dari berbagai elemen masyarakat khususnya pada pecinta film di Indonesia. Berbagai suguhan di berikan, yang cukup menarik adalah penggunaan dresscode panitianya yaitu batik dan kebaya. Dalam rangka bentuk cinta dan untuk melestarikan warisan budaya. Ditambah lagi pemilihan lokasi yang sangat strategis, di pusat kampus UMM yap helipad. Lapangan yang sangat luas dengan pemandangan gedung putih yang terpampang jelas. Sambutan panita yang sangat hangat pun amat terasa selama rangkaian MAFI FEST 2017.
Penutupan Malam Penganugrahaan ini pun disambut hangat oleh Kepala Pusat Perfilman Bapak Maman Wijaya yang begitu terlihat bersemangat dan sangat antusias bertemu para pembuat film yang hadir di MAFI FEST. Sambutan dihaturkan oleh direktur Festival (Fania Yuning Sari), Pembina KINE KLUB UMM (Bapak Azhar Muttaqin, M.Ag), Kepala Pusat Pengembangan Pefilman (Bapak Maman Wijaya) serta di tutup dengan laporan programmer MAFI FEST yang disampaikan oleh Lukman Hakim sebagai programmer kompetisi MAFI FEST 2017.
MAFI FEST 2017 diramaikan 1400 peserta selama rangkaian MAFI tiga hari sebelumnya. Diikuti lebih kurang 400 karya dalam ajang kompetisi MAFI FEST 2017 mulai dari karya pelajar mahasiswa baik fiksi dan dokumenter. Yang tak kalah dinanti dalam rangkaian MAFI yakni pengumuman pemenang dari berbagai karya yang telah berkompetisi dari hasil penjurian yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Berikut film-film pemenang MAFI FEST 2017 dari keempat kategori :
- Kategori Maha Jawara Fiksi Pendek Mahasiswa, dengan judul “Sedeng Sang”
(Mohammad Reza Fahriansyah)
- Kategori Jawara Fiksi Pendek Pelajar, dengan judul “Uncle S”
(Panca Rafel & Bayu Prabowo)
- Kategori Maha Jawara Dokumenter Pendek Mahasiswa, dengan judul “Immadudin”
(Amanda Paramitha)
- Kategori Jawara Dokumenter Pendek Pelajar, dengan judul “Urut Sewu Bercerita”
(Dewi Nur Aeni)
Film-film yang menjadi jawara dan maha jawara dipilih olehjuri MAFI FEST 2017 usai menjalani proses penjurian pada Rabu, 12 April 2017. Juri kategori film fiksi yakni B.W. Purba Negara, Novi Hanabi, dan Panji Wibowo .Juri kategori film dokumenter yakni Akbar Yumni, Caroline Monteiro, dan Nashiru Setiawan.
Caroline selaku salah satu juri kategori film dokumenter mengaku bahwa setiap juri mempunyai penilaian masing-masing dalam memilih film mana yang akan menjadi pemenang. Baginya isu menjadi halutama yang patut dipertimbangkan dalam memilih jawara dan mahajawara di MAFI FEST.“Film itu bagaimana kita dapat membahas akan cerita dalam gambar, sejauh ini masih banyak film yang melakukan pendekatan jurnalistik dan itu kurang tepat,” ujar aktivis wanita ini.
Malam sabtu itu ditutup dengan rintikan hujan seolah bersama film karya Kamila Andini yang berjudul “MEMORIA” sebuah kisah yang menyedihkan, pengorbanan seorang perempuan untuk tetap tegar menjalani kehidupan dengan sisa sisa kepingan kenangan kelamnya. Film ini berhasil membawa kesedihan yang mendalam khususnya perempuan pada era ini yang beruntung tetap mampu menikmati masa depan yang cerah tanpa harus kelam dalam balutan kekejaman masa lalu. Seolah hujan tau bahwa film ini begitu menyedihkan bagi si korban.
Terima kasih MAFI FEST, Sukses !