Berita

“Layar Kalenan: Warga Pulo, Warga Air” Sajikan Suara Warga Kalibata Pulo Lewat Enam Film Pendek

sumber: press release

Jakarta – Program pemutaran film pendek “Layar Kalenan: Warga Pulo, Warga Air” akan digelar pada Sabtu, 2 Agustus 2025 di Kalibata Pulo, Jakarta Selatan. Acara ini menandai puncak dari proses riset artistik dan keterlibatan komunitas selama lebih dari enam bulan yang digagas oleh proyek internasional Futures of Listening, berfokus pada pengetahuan air dan dampak perubahan iklim.

Sejak Juni 2024, Forum Lenteng melalui platform Sigisora memfasilitasi para seniman muda untuk berinteraksi dengan warga Kalibata Pulo, sebuah kawasan padat yang menghadapi tantangan serius seperti banjir musiman, polusi, dan keterbatasan akses air bersih. Proyek ini mengusung pendekatan artistik dengan metode “mendengarkan”, yang diwujudkan melalui berbagai kegiatan partisipatif mulai dari forum komunitas, memasak bersama, teater anak, hingga pembangunan ruang bersama (placemaking) yang memungkinkan warga bertukar cerita.

Program pemutaran film ini merupakan hasil dari interaksi panjang tersebut. Enam film pendek yang lahir dari dialog mendalam antara seniman dan warga akan diputar sebagai bentuk arsip pengetahuan warga Kalibata Pulo.“Layar Kalenan adalah wujud dari proses ‘mendengarkan’ yang kami lakukan.

“Hal-hal sehari-hari dan cerita-cerita ringan antargenerasi kini menjadi penting, karena kami belajar dari pengalaman bersama ini,” ujar Van Luber Parensen, koordinator program.

“Film-film ini bukan sekadar tontonan, melainkan suara dari Kalibata Pulo yang lahir dari kolaborasi panjang antara kami dan warga Kalibata Pulo. Kami mengundang semua untuk datang dan mendengar cerita mereka,” tambahnya.

Enam Film, Enam Cerita WargaEnam film yang akan ditayangkan menghadirkan spektrum tema yang beragam, mulai dari ruang bermain, memori lanskap, religiusitas, hingga siasat warga bertahan hidup di tengah banjir:

  1. Taman Bermain (sutradara: Dahlan Khatami) – melihat banjir dari perspektif anak-anak yang mengubah bencana menjadi wahana permainan raksasa.
  2. Menempati Tempatnya (sutradara: Helmi Yusron) – dialog lintas generasi dua perempuan tentang kenangan mereka akan air, lanskap, dan bencana.
  3. Jejak, Empang (sutradara: Dyah Nindyasari) – menelusuri ingatan kolektif warga tentang “empang” sebagai benang merah memori lanskap masa lalu.
  4. Bersaksi (sutradara: Dahlan Khatami) – mengungkap siasat mitigasi dan adaptasi seorang pedagang warung kopi dalam menghadapi banjir.
  5. Gemercik Tungku (sutradara: Dyah Nindyasari) – kisah Ketua RT yang memandang gotong royong sebagai strategi utama bertahan, dari memasak bersama hingga perayaan kolektif.
  6. Akar-akar Jariyah (sutradara: Ananta Wijayarana & Van Luber Parensen) – mengeksplorasi religiusitas warga menghadapi krisis iklim melalui kearifan lokal dan pepohonan.

Pemutaran film “Layar Kalenan: Warga Pulo, Warga Air” akan berlangsung pada Sabtu, 2 Agustus 2025 pukul 19.30–21.00 WIB di Sekretariat YAKYF (Yayasan Asuhan Keluarga Yatim Piatu & Fakir Miskin), Jl. Warung Jati Barat II No.17, RT.6/RW.5, Kalibata Pulo, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Acara ini gratis dan terbuka untuk umum.

Selain pemutaran film, akan ada sesi diskusi bersama sineas dan warga Kalibata Pulo untuk membicarakan proses kreatif serta isu-isu yang diangkat dalam film.

Tentang Proyek Futures of Listening

Futures of Listening adalah proyek riset artistik kolaboratif yang digagas oleh Suk-Jun Kim (University of Aberdeen), Forum Lenteng (Jakarta), dan Urban.Koop (Istanbul), dengan dukungan British Academy dan University of Aberdeen.

Di Jakarta, program ini dijalankan oleh Forum Lenteng melalui Sigisora, platform yang membingkai bunyi urban dan alam serta konteks sosial-politiknya melalui seni.Forum Lenteng sendiri adalah organisasi nirlaba yang berdiri sejak 2003, beranggotakan mahasiswa komunikasi, pekerja seni, peneliti, dan pengamat budaya. Forum ini fokus pada pengembangan pengetahuan media dan seni melalui produksi, riset, dokumentasi, dan distribusi terbuka untuk membicarakan persoalan sosial masyarakat.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top