Berita

Membawa Sinema Indonesia ke Dunia: Pertukaran Program Film Pendek dan Filmmaker Menuju Glasgow 2025

Sumber: Press Release

Minikino dengan bangga mengumumkan keberangkatan filmmaker Indonesia dalam program Bali-Glasgow Filmmaker and Programme Exchange 2025, sebuah kolaborasi internasional antara Minikino Film Week (Bali International Short Film Festival) dan Glasgow Short Film Festival (GSFF, Skotlandia). Program ini didukung oleh skema hibah Connections Through Culture (CTC) dari British Council, yang fokus pada kolaborasi internasional melalui seni dan budaya.

Summer Xia, Country Director Indonesia and Director South East Asia, British Council, mengatakan, “Seni memiliki kekuatan untuk menghubungkan budaya, memulai dialog, dan mendorong perubahan yang berarti. Melalui program ini, kami menyaksikan bagaimana kolaborasi seni melampaui batas, menjadikan kreativitas sebagai kekuatan yang berdaya untuk memberikan dampak positif secara global.”

Kolaborasi ini bertujuan untuk membangun koneksi lintas budaya, memperkaya wawasan sinematik, dan membuka peluang baru bagi talenta industri film pendek, khususnya di Indonesia dan Glasgow. Proses pertukaran filmmaker dimulai pada 9–19 Januari 2025, dengan pendaftaran terbuka bagi filmmaker Indonesia.

Setelah webinar sosialisasi dan seleksi ketat, Haris Yuliyanto, filmmaker asal Semarang, terpilih mewakili Indonesia. Haris, yang juga staf laboratorium di Universitas Dian Nuswantoro, akan menjalani residensi seniman di Cove Park, Skotlandia, sebelum berpartisipasi dalam Glasgow Short Film Festival 2025.

“Ini pertama kali saya ke luar negeri, kebetulan juga di bulan puasa,” kata Haris. “Saya menantikan banyak kejutan di malam-malam bulan puasa nanti.”

Haris akan mengembangkan cerita untuk film pendek barunya selama residensi di Cove Park, lokasi yang terkenal dengan pemandangan alamnya yang menakjubkan. “Cove Park adalah lingkungan yang pas untuk proses pengembangan cerita saya,” ujarnya.

Selain Haris, Fransiska Prihadi (Cika), Direktur Program Minikino, juga akan berangkat ke Glasgow sebagai juri kompetisi internasional GSFF. Cika membawa program film pendek kurasi Minikino bertajuk Indonesian Spice Route, yang menampilkan lima film pendek Indonesia, termasuk karya Haris, Pelabuhan Berkabut.

“Film-film dalam program Indonesian Spice Route tidak hanya mencerminkan kekayaan estetika dan narasi yang khas, tetapi juga menggugah diskusi tentang kondisi sosial dan politik yang tengah dihadapi,” kata Cika.

Matthew Lloyd, Direktur GSFF, menyambut antusias kehadiran Haris dan Cika. “Kami gembira bisa menyelenggarakan residensi filmmaker internasional pertama kami bekerja sama dengan Minikino, British Council, dan Cove Park. Kami penasaran melihat bagaimana Haris merespons lanskap Skotlandia yang unik.”

Program pertukaran ini merupakan langkah penting dalam memperkuat hubungan antara komunitas film pendek di Indonesia dan Skotlandia. Setelah GSFF, Minikino Film Week 2025 akan menyambut filmmaker dan program film pendek dari Skotlandia.

Kini, Haris sedang mempersiapkan diri untuk petualangan barunya, termasuk belajar memasak. “Saya sudah belajar masak, minimal nggak salah bumbu. Sebenarnya saya juga akan membawa panci elektrik. Seperti mau pindahan ya!” candanya.

Program ini membuktikan bahwa film pendek Indonesia semakin mendapat perhatian di panggung internasional, membuka jalan bagi lebih banyak kolaborasi dan pertukaran budaya di masa depan.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top