Artikel

Menikmati Film Karya Mahasiswa dalam Semester Pendek 2021

Festival Film Semester Pendek 2021 telah selesai digelar dalam format virtual pada 2-3 September 2021. Event tahunan yang diselenggarakan oleh Kolektif Film ini menyajikan program-program menarik yang dinikmati secara online. Salah satu yang paling populer adalah Program Kompetisi, di mana program ini mempertemukan film-film karya mahasiswa dengan sineas dan penikmat film dalam satu ruang. Terdapat 136 film yang tersubmisi tahun ini dan 15 film diantaranya berhasil masuk ke dalam program Kompetisi. Festival Film Semester Pendek kali ini juga diramaikan dengan program menarik lainnya, seperti program non-Kompetisi dan Sistem Kebut Semalam (SKS).

Berisi Banyak Program dengan Topik Menarik

Salah satu program non-Kompetisi bertajuk Perdana, menampilkan tiga film pendek berjudul Purnama di Pesisir (Chairun Nissa, 2009), Dreaming New York #2 (Paul Agusta, 2005), dan Sugih (Makbul Mubarak, 2015). Program ini menjadi kilas balik perjalanan para filmmaker dari awal karir hingga saat ini. Selain karya dalam negeri, Festival Film Semester Pendek tahun ini memperluas jaringan dengan menampilkan film dari Thailand dalam program Tengok Tetangga: Our Neighbour Thailand. Terdapat tiga film hasil kurasi Ratchapoom Boonbuncahchoke, sineas dan pegiat film asal Thailand yang ditayangkan di gelaran tiga hari ini.

Selain mengadakan pemutaran film, Semester Pendek juga menggelar enam sharing session dengan topik yang beragam dalam program Sistem Kebut Semalam (SKS). Program SKS di hari pertama bertajuk Di Antara Dendam dan Festivaldan Save, Export, Play. Pada sesi pertama, produser film Meiske Taurisia berbagi pengalamannya menghadiri Locarno Film Festival 2021 lewat film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas. Kemudian, SKSdilanjutkan dengan cerita tentang pengelolaan dan penyimpanan materi film dari perspektif Akhmad Fesdi Anggoro (Editor Film) dan Kiki Muchtar (Pemerhati Preservasi Film). Hari kedua diisi dengan sesi diskusi dengan filmmaker dari program Perdanadan kurator program Tengok Tetangga: Our Neighbour Thailand. Pada hari ketiga, program SKS membuka jejaring keberadaan festival-festival film kampus lewat Festival Stories bersama Yow Chong Lee (Programmer Mini Film Festival), Sukadharmi (Festival Director UCIFEST 2012), dan Iqbal (Festival Director GANFFEST 2020).

Satu Festival, Beragam Perspektif

Still film Rumah Kuta Kita (sumber: viddsee)

Pada program Kompetisi, 15 film yang berhasil lolos kembali bersaing untuk menjadi film terbaik Semester Pendek 2021. Setelah melalui proses penjurian, tiga film terpilih menjadi Film Terbaik Pilihan Juri Semester Pendek 2021: Kelas Dalam Jaringan (Endah Nurdianah), End of Tunnel (Garry Christian), dan Rumah Kuta Kita (Netanya Yemima). Selain itu, film Hening Sepanjang Hujan (Hasanudin Haqi) juga menjadi film favorit pilihan penonton dan berhasil meraih Audience Award Semester Pendek 2021.

Still film End of Tunnel (sumber: Kolektif Film)

Salah satu hal yang menarik dari Semester Pendek tahun ini adalah keberagaman perspektif yang diangkat di film-film program Kompetisi. Ketiga film terbaik pilihan juri, misalnya, memiliki sudut pandang yang unik dengan latar belakang cerita yang beragam pula. Pada film Kelas dalam Jaringan, kita melihat isu sekolah online dan sulitnya akses pendidikan di tengah pandemi dengan penceritaan yang begitu dekat. Selanjutnya, dari film End of Tunnel, isu inklusivitas diangkat dengan menempatkan orang-orang difabel sebagai subjek cerita dengan mengangkat kehidupan sehari-hari, hobi, hingga cita-cita mereka. Sementara itu, pada film Rumah Kuta Kita, tragedi 1998 yang menjadi latar belakang cerita berhasil dikemas dengan gaya bercerita yang ringan tanpa merendahkan isu tersebut.

Still film Kelas Dalam Jaringan (Sumber: Kolektif Film)

Keberagaman cerita pada program Kompetisi menandakan bahwa Semester Pendek 2021 sukses menjadi wadah bagi ide-ide segar mahasiswa yang tertarik dengan dunia filmmaking. Film dengan ide dan sudut pandang yang unik bisa menjadi salah satu aspek penting yang menarik minat penonton. Karya-karya yang dikompetisikan pada program ini memunculkan sebuah harapan dalam benak penonton, yakni kiprah para filmmaker muda ini di masa yang akan datang.

Baca juga artikel lain dari Feraldi pada halaman berikut

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top