Terus merayakan semangat Hari Film Nasional yang jatuh pada bulan Maret lalu, Movie Production Club (MPC) Universitas Pelita Harapan kembali mengadakan festival tahunannya, MPC Film Festival 2021. Diselenggarakan di tengah pandemi, rangkaian kegiatan festival ini terpaksa dilaksanakan secara daring. Tak hanya diramaikan dengan kompetisi film pendek, festival ini juga menghadirkan online workshop bersama sutradara Upie Guava. Dilaksanakan Jumat lalu (4/6), workshop ini mengusung tema “How to Shape Yourself in Film Industry”. Sementara itu, malam puncak “Film Screening & Awarding Night” dilaksanakan pada hari berikutnya dan ditayangkan melalui kanal Youtube MPC Film Festival.
Berprofesi di Industri Film
Melalui kegiatan online workshop, Upie Guava berbagi pengalaman seputar kariernya di industri perfilman. Dalam pemaparannya, Upie mengungkapkan tiga hal penting yang perlu dimiliki setiap orang ketika memasuki dunia kerja, baik di industri film maupun di bidang lainnya: skill, knowledge, dan attitude.
“…ketika memulai jadi seorang seniman, jangan fokus terhadap ‘batasan’. Karena itu, perlu adanya knowledge, untuk tahu mana yang boleh, mana yang tidak, tahu kapan harus berhenti,” kata Upie dalam sesi diskusi melalui platform Zoom.
Untuk meningkatkan kompetensi, menurut Upie, kita perlu memperkaya diri dengan banyak referensi. Hal tersebut secara tidak langsung akan membangun tolak ukur kita dalam berkarya.
Selain itu, Upie juga mengungkapkan pentingnya menjalin kolaborasi yang baik dengan sesama filmmaker untuk bisa saling berbagi ilmu.
Pemenang MPC Film Festival 2021
Malam puncak festival dibuka dengan pemutaran 27 film nominasi kompetisi film pendek. Kompetisi ini menerima total 66 karya dari jenjang mahasiswa dan pelajar. Kompetisi terbagi dalam tiga kategori penghargaan, yaitu kategori BK2-PTKI (Badan Koordinasi Kemahasiswaan Perguruan Tinggi Kristen Indonesia), kategori pelajar, dan kategori mahasiswa. Sutradara Sabrina Rochelle dan sinematografer independen Dimas Bagus mengemban tugas sebagai juri dalam kompetisi tersebut.
Juara 2 dan 3 untuk kategori BK2-PTKI berhasil dimenangkan oleh film pendek karya Ovelia Grace berjudul Layu Musim, serta film pendek karya Michael Angelio berjudul Light is a Flame to Enlighten. Sementara itu, Excuse Me, Sir! berhasil lolos sebagai juara pertama dalam kategori ini. Film karya Philips Adi Kurniawan ini berhasil menarik perhatian juri dengan kreativitas yang terlihat dalam pengambilan adegan-adegannya.
Sebuah film dengan pendekatan dokumenter yang menarik, Who Says What in Which Channel to Whom with What Effect berhasil menyabet piala juara pertama kategori mahasiswa. Film garapan Alwi Johan Yogatama ini mengangkat isu penting yang relatable dengan kondisi pandemi saat ini. Juara 2 dan 3 dimenangkan oleh New Normal karya Igntius Ryan, dan An Offering to the Soul karya Muhammad Izzuddin.
Baca juga: Menonton Film Pendek Bertema Bencana di Tengah Pandemi
Sementara itu, posisi pertama untuk kategori pelajar berhasil diduduki oleh film Between Days karya Ephraim Ryan. Menurut para juri, film ini berhasil menuturkan cerita tanpa dialog dengan memanfaatkan bahasa visual dan elemen audio untuk mendukung eksekusinya. Adapun film-film yang menempati juara kedua dan ketiga, yakni Called karya Nahata Def Fathan, dan Satu karya Marco Jonathan.
MPC Film Festvial 2021 diharapkan dapat memberikan semangat untuk generasi muda dan pekerja film agar tetap berkarya meski berada di tengah situasi yang sulit. Festival tahunan ini ditutup dengan special screening dua film pendek, yakni Mimi Lan Mintuna karya Muhammad Ridwan, serta Kemanten karya Imam Syafi’i.