Nyanyian Akar Rumput (The Song of Grassroots) yang disutradarai oleh Yuda Kurniawan diputar dalam gelaran Jogja-Asian Netpac Film Festival ke-13 pada hari Minggu, 2 Desember 2018. Pemutaran berlangsung di Empire XXI dan dihadiri oleh kurang lebih 100 penonton.
Baca juga: Nyanyian Akar Rumput: Monumen Ingatan HAM di Tahun Politik
Dalam pemutaran tersebut juga dihadiri oleh Yuda Kurniawan serta para pelaku yang ada di film tersebut. Film ini bercerita tentang kehidupan anak dari Wiji Thukul, Fajar Merah—dan band-nya, Merah Bercerita. Dalam pemutaran tersebut Fajar Merah tidak dapat hadir karena sedang melakukan rekaman untuk album solonya. Pada pemutaran tersebut juga diadakan sesi Q&A bersama Yuda Kurniawan berserta Sipon dan personil Merah Bercerita yang dihadiri oleh Gandhiasta Andarajati, Yanuar Arifin dan Lintang Bumi.
Sipon dan personel Fajar Merah mengaku bahwa mereka baru pertama kali menonton film Nyanyian Akar Rumput karena mereka tidak sempat untuk menontonnya. Pada sesi Q&A, banyak dari penonton yang menyampaikan atas keresahan tentang Hak Asasi Manusia karena dalam film Nyanyian Akar Rumput terdapat gagasan yang menyuarakan bahwa Hak Asasi Manusia di Indonesia masih kurang. Wiji Thukul sendiri merupakan aktivis yang hilang pada saat peralihan era Orde Baru menuju era Reformasi.
Baca juga: Resmi Digelar, Festival Film Dokumenter 2018 Hadirkan Sudut Pandang Alternatif
Nyanyian Akar Rumput mendapatkan penghargaan Netpac Award pada gelaran JAFF ke-13 ini serta film ini akan ditayangkan di Festival Film Dokumenter ke-17 dalam program Human, Frame by Frame. Nyanyian Akar Rumput juga masuk ke dalam seleksi Busan International Film Festival ke-23 dalam seksi Wide Angle. []