Berita

Pentingnya Asosiasi Film dan Bantuan Hukum bagi Pelaku Perfilman Daerah Istimewa Yogyakarta

Siaran Pers

Yogyakarta, 29 Mei 2021 – Lokakarya bertajuk “Berasosiasi, Berorganisasi” yang merupakan program pertama dari Tim Pengembangan Perfilman Daerah Istimewa Yogyakarta, bertempat di Hotel Pandanaran Prawirotaman, Kota Yogyakarta, telah terlaksana dengan sukses. Lokakarya ini merupakan sosialisasi bagi pelaku perfilman DIY mengenai pembentukan asosiasi film dan bantuan hukum. Dalam lokakarya ini hadir dua narasumber, yaitu Edwin Nazir (Ketua Asosiasi Produser Film Indonesia) dan Yogi Zul Fadhli (Direktur LBH Yogyakarta). Peserta lokakarya dihadiri oleh pelaku perfilman DIY dari berbagai lintas profesi di bidang perfilman.

“Dengan digelarnya program pertama dari Tim Pengembangan Perfilman DIY, harapannya agar program-program selanjutnya bisa mengakomodasi kepentingan yang berkaitan dengan perfilman yang ada di DIY untuk pengembangan ekosistem perfilman yang lebih baik lagi,” ujar Yuliana Eni Lestari (Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Adat Tradisi, Lembaga Budaya dan Seni Dinas Kebudayaan DIY). Selanjutnya, menurut Suluh Pamuji (Ketua Tim Pengembangan Perfilman DIY), lokakarya ini sangat diperlukan oleh pelaku perfilman di DIY, dikarenakan belum adanya asosiasi film dan belum adanya akses informasi mengenai bantuan hukum bagi pelaku perfilman di DIY.

“Kemudahan adanya asosiasi adalah adanya wadah melakukan kemitraan dengan pihak pemerintah, pelaku perfilman dari negara lain, dan semua stakeholder yang berkaitan dengan perfilman,” ujar Edwin Nazir saat memaparkan materinya. Selain itu, Yogi Zul Fadhli juga berpendapat bahwa bantuan hukum bagi pelaku perfilman sangat diperlukan, terlebih karena banyak kebijakan yang tidak berpihak kepada pelaku perfilman.

Baca juga: Menengok Asa Perfilman Daerah Lewat Pemutaran Film Asa yang Asu

Dalam sesi tanya jawab pun, banyak peserta yang bertanya tentang beberapa kasus yang bisa di akomodasi ketika sudah tersedianya asosiasi film, seperti kasus pelecehan seksual, kesetaraan gender, asuransi kesehatan, dan kebijakan mengenai jam kerja produksi film. Diskusi pun berjalan dengan sangat menarik, terlebih karena sudah adanya kesadaran dari pelaku perfilman mengenai pentingnya asosiasi film dan bantuan hukum bagi mereka.

Lokakarya ini merupakan program pembuka dari rangkaian lokakarya dari Tim Pengembangan Perfilman Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri dari berbagai bidang yakni produksi, distribusi, ekshibisi, apresiasi, edukasi dan arsip.

Sekilas tentang Tim Pengembangan Perfilman Daerah Istimewa Yogyakarta

Tim Pengembangan Perfilman DIY merupakan tim yang dibentuk oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Visi dari dibentuknya TPP DIY ini adalah pengembangan ekosistem perfilman DIY.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top