Berita

Pesta Film Solo #9: Dentum Montase

Siaran Pers

Surakarta – Pesta Film Solo adalah sebuah layar pemutaran alternatif yang disuguhkan Kine Klub FISIP Universitas Sebelas Maret setiap tahunnya untuk mengapresiasi film lokal dan nasional yang diadakan sejak tahun 2009. Pada umurnya yang ke-10 ini, Kine Klub FISIP UNS mempersembahkan Pesta Film Solo #9 dengan mengangkat tema Dentum Montase dan tagline “Gelegar dalam Layar”. Dengan tema ini, kami menganalogikan “Montase” sebagai rangkuman film yang yang terkumpul dari berbagai sumber. Film itu sendiri, tercipta melalui hasil percampuran berbagai unsur. Eksistensi dalam montase, secara ruang, waktu, dan narasi hadir untuk menjelaskan bagaimana film dapat memiliki pengaruh yang besar dan luas bagi masyarakat dan lingkungan film itu sendiri. Sebagai suatu montase, pada titik tertentu film dapat menghasilkan suatu efek salah satunya berupa ledakan.

Ledakan dalam film memiliki berbagai bentuk, seperti: ledakan yang menunjukkan eksistensi para pembuat film dan komunitas film di Indonesia, ledakan yang memberikan kehidupan kepada industri perfilman Indonesia, ledakan yang memberikan ruang bagi golongan tertentu, hingga ledakan yang tidak sekadar memberikan kesan emosional bagi penonton tetapi juga menciptakan ruang untuk membahas isu, ide, dan gagasan penonton dengan film sebagai mediumnya. Pada akhirnya Dentum Montase ini merangkum setiap ledakan dalam perfilman Indonesia yang mendorong terciptanya tren, ruang diskusi dan diskursus baru di masyarakat Indonesia secara luas. Dengan mengusung tagline “Gelegar dalam Layar,” semua ledakan yang dihasilkan oleh film dapat terproyeksikan melalui gelegar di setiap layarnya.

Rangkaian Program Pesta Film Solo #9

Tahun ini Pesta Film Solo #9 akan digelar selama tiga hari mulai tanggal 2 Mei sampai 4 Mei 2019, pada pukul 13.00 sampai 21.00 WIB bertempat di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah, Surakarta. Selama tiga hari pemutaran, panitia telah menyiapkan tujuh pembicara untuk mengisi sesi diskusi, di antaranya adalah Yuda Kurniawan (Sutradara Film Balada Bala Sinema), Azzam Firullah dan Putra Merdeka (Amer Bersaudara dari Kolong Sinema), Andibachtiar Yusuf (Sutradara Love for Sale), Damar Ardi (Koordinator Forum Pendanaan TKFI 2018, Finalis Jogja Future Project JAFF 13th), Arie Kartikasarie (Viddsee), Bambang “Ipoenk” K.M (Pendiri Lajar Tantjap Production House), Nur Muhammad Iskandar (Penggawa CLC Purbalingga dan Festival Film Purbalingga).

Sejak Open Submission yang dibuka tanggal 6 Januari 2019 hingga 12 Maret 2019, jumlah film yang masuk sebanyak 225 film dari beragam komunitas-komunitas film lokal/daerah yang berasal dari Solo maupun kota-kota di seluruh Indonesia seperti Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan Jakarta. Film-film tersebut pada akhirnya dikurasi oleh tiga kurator ahli yaitu Yuda Kurniawan, Bani Nasution, dan Arie Surastio untuk diputarakan dalam program pemutaran film pendek Pesta Film Solo #9. Melalui proses kurasi yang bertahap, akhirnya terpilih 29 film pendek yang lolos dalam pemutaran-pemutaran Pesta Film Solo #9. Pemutaran-pemutaran tersebut dibagi menjadi Sesi Film Fiksi, Sesi Film Dokumenter, dan serta program spesial Sesi Film’e Wong Solo yang mana memutarkan 4 film karya komunitas, sineas, dan pelajar asal Solo.

Baca juga: Pesta Film Solo #8: Menonton Cara Menyampaikan Suara

Hari pertama akan disuguhkan dua Sesi Film Fiksi Komunitas dan film utama berjudul Balada Bala Sinema (disutradarai Yuda Kurniawan) dengan sesi diskusi bersama Yuda Kurniawan, Damar Ardi, dan Nur Muhammad Iskandar. Diskusi dalam sesi utama ini bertemakan “Eksplosi Komunal” yang mengangkat bahasan bahwa suatu film yang memiliki daya ledak berupa inspirasi dan wawasan bagi masyarakat terkait maupun komunitas di daerah lain. Pada hari kedua akan kembali disuguhkan Sesi Film Fiksi Komunitas dan Sesi Film e Wong Solo. Ditutup dengan sesi film utama dari Kolong Sinema (disutradarai Amer Bersadara) dilanjutkan sesi diskusi bersama Amer Bersaudara dan Bambang Ipoenk. Diskusi ini mengangkat tema “Gairah Baru” sebagai pembahasan adanya anggapan bahwa film horor “miring” dapat meledak kembali di Indonesia disamping dengan film-film mainstream saat ini yang digandrungi masyarakat. Hingga hari yang ketiga akan disuguhkan Sesi Film Dokumenter Komunitas dan Sesi Film Fiksi Komunitas kemudian dilanjutkan dengan film utama berjudul Love for Sale (disutradarai Andibachtiar Yusuf) dengan sesi diskusi bersama Andibachtiar Yusuf bertemakan “Disrupsi Ekspektasi” yang membahas bahwasanya suatu film dapat memberikan efek yang dapat mendekonstruksi pemikiran-pemikiran awam baik dalam skala industri maupun idealisme penonton, meskipun berkebalikan dengan ekspektasi film pada umumnya oleh masyarakat. Setelah sesi pemutaran film pendek akan ada diskusi bersama kru film yang dipandu oleh moderator, dan juga sesi diskusi setelah film utama diputar olehpembicara yang tertera di atas. Tidak berhenti sampai sesi diskusi, setelah acara selesai akan ada Temu Komunitas yang dilaksanakan pada malam hari, tanggal 2 sampai 3 Mei 2019.

Dalam rangkaian acara tahun ini, PFS #9 mengadakan roadshow yang merupakan rangkaian pra event PFS #9 di beberapa tempat di Solo, yaitu FISIP UNS, Studio Kopi Ndalem’e Eyang, Kedai Teater Triyagan, Intitut Seni Indonesia, dan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dalam roadshow ini, PFS #9 menyuguhkan film-film pendek, seperti Bayang Bayan, Turut Berduka Cita, Alas Lali Jiwo, The Hotel’s Water, Ji dullah, Lanang, Hitlove, Broadcast Message, Korod, dan Tabir.

Pesta Film Solo #9 sendiri tidak memungut biaya untuk sesi pemutaran film pendek. Namun, akan ada biaya tiket sebesar Rp15.000 untuk pemutaran film utama. Adanya sistem ticketing (pemutaran berbayar) ini merupakan bentuk apresiasi terhadap filmmaker dan layar eksibisi independen, serta menghindari adanya tindak pembajakan. Untuk info lebih lanjut dapat mengunjungi official website PFS #9 pestafilmsolo.com serta social media Kine Klub FISIP UNS di Instagram dan Twitter @kineunssolo. Salam Sinema!

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top