Dari press release
Jakarta, 2 Desember 2016 – In-Docs, yayasan non-profit yang berfokus dalam mempromosikan film-film dokumenter berinisiatif untuk menghadirkan sebuah kegiatan pemutaran film dokumenter Nasional dan Internasional bertajuk ScreenDocs Expanded. Kegiatan yang akan dilaksanakan selama empat hari mulai dari tanggal 1 – 4 Desember 2016 di The Erasmus House ini akan menghadirkan lebih dari 20 judul film dokumenter karya sutradara Tanah Air dan Internasional yang mengangkat tema seputar hak asasi manusia.
Amelia Hapsari, Program Director In-Docs mengatakan, “Ini merupakan pertama kalinya In-Docs menghadirkan sebuah kegiatan pemutaran film dokumenter Nasional dan Internasional yang menghadirkan tamu-tamu manca negara untuk berdiskusi dan bertukar pikiran dengan para pembuat film dan penonton Indonesia. Dengan hadirnya gelaran ini kami mengajak audiens untuk lebih memahami permasalahan sera mengetahui lebih banyak mengenai isu sosial yang terjadi di sekitar kita.”
“Merayakan hak asasi manusia adalah mengakui dan merasa bahwa semua manusia dilahirkan setara. Film-film dokumenter yang kami tayangkan mengingatkan kita akan prinsip ini. Film-film ini memberi suara bagi mereka yang biasanya tidak punya tempat atau tidak didengar; misalnya komunitas difabel, suku asli yang kehilangan hutan, atau mantan tahanan politik yang menanggung stigma bertahun-tahun. Kekuatan film dokumenter adalah ajakannya yang urgen dan menyentuh untuk berefleksi dan kemudian bersikap.”
Amelia menambahkan bahwa melalui gelaran ScreenDocs Expanded, In-Docs mengajak generasi muda Indonesia untuk ikut berkontribusi dalam menciptakan sebuah masyarakat yang peduli, toleran, dan menghargai perbedaan dengan menonton film dokumenter. Film dokumenter memiliki potensi unik untuk menyentuh dan menggerakkan masyarakat karena menyajikan realitas dengan cara yang kreatif, sehingga tidak mudah dinafikkan. “Yang kami tayangkan itu real, sungguh-sungguh terjadi, bukan hanya imajinasi.”
“Banyak pembelajaran positif dan kisah-kisah menarik dari sebuah karya dokumenter, namun sayangnya kita memiliki keterbatasan infrastruktur dalam mengakses film dokumenter. Hal inilah yang mendorong kami untuk menghadirkan ScreenDocs Expanded.”
Amel berharap dengan diselenggarakannya ScreenDocs Expanded, semakin banyak orang yang semangat untuk menonton dan memproduksi film dokumenter sehingga industri film dokumenter di Indonesia dapat terus maju dan berkembang. Serta agar produksi dan distribusi film dokumenter lebih berorientasi pada dampak, lebih melibatkan banyak kolaborasi, dan lebih mempererat rasa solidaritas terhadap sesama, terutama mereka yang terpinggirkan.
“Dengan membawa beragam film-film dokumenter, ScreenDocs Expanded memberikan kontribusi untuk membangun minat penonton Indonesia akan film dokumenter, yang merupakan strategi yang sangat penting dalam membangun infrastruktur untuk film dokumenter di Indonesia. Pertukaran antara pembuat film, ahli film dokumenter, dan penonton yang terjadi di ScreenDocs Expanded juga memperkuat pemahaman dan pendidikan literasi bagi penonton Indonesia,” tutupnya.
Menayangkan 30 judul film dokumenter karya sutradara Nasional dan Internasional, ScreenDocs Expanded berlangsung mulai pada tanggal 1 – 4 Desember 2016 di Erasmus Huis dan dibuka untuk publik tanpa dipungut biaya. Untuk jadwal pemutaran film dapat dilihat secara lengkap melalui laman http://www.in-docs.org/schedule.