Artikel

Streaming Service: Jalan Lain Menuju Penonton

Sebelum streaming service ramai menjadi sarana untuk merilis film panjang secara perdana, film dokumenter panjang Zeitgeist: The Movie menjadi salah satu film pertama yang dirilis secara online melalui YouTube, Vimeo, dan Google Video. Dokumenter tentang berbagai konspirasi yang berisi footage, animasi, dan narasi ini bisa ditonton secara luas sejak 18 Juni 2007 lalu. Sementara Purple Violets menjadi film fiksi panjang pertama yang memilih debut di ITunes pada penghujung 2007. Film komedi romantis ini dibintangi antara lain oleh Patrick Wilson dan Selma Blair. Bagi Netflix, film yang melakukan perilisan luas melalui platform ini (selain festival) pada 17 Januari 2014 adalah The Square, sebuah dokumenter panjang tentang krisis Mesir. Pada tahun 2015 Netflix membeli hak distribusi film fiksi panjang Beasts Of No Nations karya Cary Joji Fukunaga yang diperankan oleh Idris Elba, lalu merilisnya melalui streaming dan diputar di bioskop-bioskop Amerika secara bersamaan. Walau  kemudian empat jaringan bioskop besar Amerika Serikat memboikot film ini karena dianggap menyalahi perilisan non-bioskop yang harusnya sembilan puluh hari setelah theatrical release.

Streaming Service Kian Semarak

Sejak saat itu, film-film terbaru eksklusif yang tidak tayang di bioskop terus bertambah, mengikuti “kakak” mereka, direct-to-video dan melengkapi tipe VOD (Video on Demand). Entah itu berupa original content dari perusahaan streaming service atau kerja sama antara rumah produksi dengan platform tertentu. Walaupun sejak awal praktik ini menimbulkan pro dan kontra, toh sampai saat ini makin banyak film berkualitas yang menempuh jalan ini.

Di Indonesia sendiri, salah satu film panjang yang perdana rilis tidak di bioskop (baik bioskop besar maupun bioskop alternatif) adalah Another Trip To The Moon pada tahun 2015. Siapa pun bisa menonton film panjang pertama Ismail Basbeth yang diperankan oleh Tara Basro ini melalui USB Sinema yang didistribusikan oleh Buttonijo yang dirintis oleh Amir Pohan dan Myrna Paramita sejak 2010. Dengan membeli USB Sinema, penonton bisa memutar film ini melalui media apa pun, baik untuk diri sendiri ataupun untuk umum dengan waktu tertentu (saat itu batas waktu tiga hari). Film panjang lainnya yang dirilis melalui platform ini pada tahun 2015 adalah Flutter Echoes and Notes Concerning Nature karya Amir Pohan sendiri yang menggandeng Ladya Cheryl, Putri Ayudya, Tara Basro dan lainnya. Sampai sekarang Buttonijo masih bertahan menyediakan film-film independen, baik panjang maupun pendek yang bisa ditonton secara online.

Di masa pandemi, ketika bioskop tidak bisa melakukan aktivitasnya seperti biasa, para pembuat film musti putar otak agar karya-karya mereka bisa dinikmati oleh penonton. Tidak mungkin untuk menahan film-film tersebut di “gudang” mengingat konten film yang memiliki kedekatan dengan isu terkini akan segera basi dan rumah produksi juga harus tetap menghasilkan karya lainnya. Dan jalan lain menuju penonton tersebut adalah, tidak lain tidak bukan melalui streaming service. Film Guru-Guru Gokil karya rumah produksi Base Entertainment yang awalnya dijadwalkan tayang pada bulan April 2020 (sebelum atau ketika bulan puasa, mengingat latar cerita film ini adalah saat Ramadhan), harus rela memundurkan jadwalnya, yang pada akhirnya bekerja sama dengan Netflix dan merilis film ini serentak untuk 190 negara pada tanggal 17 Agustus lalu.

Lalu beberapa waktu lalu MD Pictures dan Falcon Pictures pun mengumumkan kerja sama mereka dengan Disney+ Hotstar dengan merilis film-film mereka secara perdana melalui jaringan ini. Film-film tersebut antara lain: Bidadari Mencari Sayap, Sabar Ini Ujian, dan Pelukis Hantu dari MD Pictures, serta Warkop DKI 4 Reborn, Benyamin Biang Kerok 2, Rentang Kisah, dan Malik & Elsa dari Falcon. Selain memutuskan menyerahkan film-film ini untuk didistribusikan melalui streaming service, mereka terus maju berkarya dengan mengumumkan proyek-proyek mereka selanjutnya.

Baca juga: Dampak Corona pada Industri Film, Antara Cobaan dan Pembelajaran

Lalu film panjang lain yang tayang perdana lewat jalan ini adalah Mudik. Film yang menampilkan kepiawaian akting Putri Ayudya, Asmara Abigail, Ibnu Jamil dan Yoga Pratama ini berkisah tentang suami-istri yang memiliki konflik dan melakukan perjalanan pulang kampung. Dalam perjalanan muncul kejadian tak terduga yang merenggut nyawa seseorang. Film panjang kedua sutradara Adriyanto Dewo dari rumah produksi Lifelike Pictures bekerja sama dengan Relate Films ini bisa ditonton mulai tanggal 28 Agustus 2020 secara eksklusif di Mola TV. Ini menjadi penanda kerja sama antara Lifelike Pictures dengan Mola TV hingga tahun 2022 yang nantinya akan dilanjutkan dengan merilis series.

Jalan lain melalui streaming service ini tentunya menjadi angin segar bagi perfilman Indonesia di masa pandemi, selagi merawat rindu yang semakin tinggi terhadap bioskop yang kabarnya sebentar lagi boleh dibuka. Jika protokol aman sudah disiapkan, semoga tidak dianaktirikan.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top