Siaran Pers
Sejak Oktober 2017 warga Sukoharjo, Jawa Tengah, resah dengan bau busuk yang ditimbulkan pabrik PT RUM. Tak hanya pencemaran udara, pabrik yang memproduksi serat rayon ini pun dianggap mencemari sungai. Protes berkali-kali dilayangkan warga, namun respons yang diberikan tak kunjung menyelesaikan inti masalah. Bahkan hingga penghujung 2019 warga masih mencium bau busuk menyengat.
Film Tak Ada Udara Segar Hari Ini bercerita tentang perjalanan warga terdampak limbah bau PT RUM menuntut hak mereka atas udara segar. Dari pertemuan ke pertemuan, dari demonstrasi ke demonstrasi, warga berkali-kali hanya mendapat janji. Film ini akan melihat dari dekat, bagaimana kehidupan warga yang hampir 24 jam diteror bau menyengat. Apa yang mereka rasakan, dampaknya bagi kesehatan, serta pandangan mereka tentang masa depan.
Baca juga: Dokumenter di Indonesia: Tetap Berkreasi Meski Ekosistem Belum Jadi
Film terbaru garapan sutradara Ridho Nugroho ini merupakan dokumenter pendek pertamannya. Setelah sebelumnya, ia bersama Studio Tumbuh memproduksi dua fiksi pendek, Harti (Sutradara, 2016) dan Baskara ke Wukir (Penulis skenario, 2018). Film pertamanya Harti menjadi film terpilih untuk diputar di Psychofest Film Festival 2016 dan Bioskop FKY 2016. Sementara filmnya Baskara ke Wukir adalah salah satu peraih pendanaan produksi ACFFest 2018 oleh KPK RI. Film ini pun meraih juara 2 kategori umum dalam Tebas Award 2019.
“Awalnya kepedulian saya pada isu seperti ini hanya sebatas di ruang diskusi. Setelah itu menguap. Tapi setelah bau busuk masuk sampai ke ruang pribadi yang saya anggap paling aman dan nyaman (rumah), saya mulai terpikir untuk berbuat sesuatu.” ujar Ridho selaku sutradara dan juga warga terdampak.
Peluncuran film secara daring ini selain sebagai bentuk dukungan gerakan #dirumahaja, akibat pandemi yang melanda, juga agar dapat dinikmati lebih banyak orang. Film dokumenter pendek ini diharap dapat memantik diskusi yang lebih luas soal perkembangan industri kaitannya dengan lingkungan.
“Mungkin kamu akan tersentuh dan menggebu-gebu pada isu lingkungan, hanya saat menonton film. Setelah itu hilang dan tak peduli. Tidak apa-apa, sama seperti saya dulu. Tapi tunggu sampai dampaknya mengetuk pintu rumahmu”, tutup Ridho.