Event
HelloFest12th: Wadah Mendedah dan Mengapresiasi Konten Audio Visual
Acara seremonial HelloFest Animation & Short Movie Festival yang ke-12 telah selesai diselenggarakan pada Sabtu 24 November 2018 di Cinema XXI Epicentrum, Jakarta Selatan.
Terdiri dari tiga acara utama yaitu pemutaran 100 karya finalis dari 364 partisipan yang masuk, content making seminar dan pengumuman 12 kategori penghargaan. Acara dibagi menjadi 2 sesi dari jam 1 siang hingga jam 7 malam.
Hampir semua finalis datang ke HelloFest tak terkecuali dari Lampung, Bandung, Surabaya hingga Pontianak. “Mereka dapat merasakan langsung sensasi karyanya ditayangkan di layar bioskop, dimana hal tersebut menjadi salah satu tujuan utama HelloFest kali ini, yaitu mengangkat derajat menonton film pendek dan animasi seperti layaknya film layar lebar”, papar Wahyu Aditya sebagai penggagas HelloFest. Para finalis juga merasakan reaksi penonton dari gelak tawa, ketakutan, hingga tepuk tangan meriah di setiap akhir film selesai.
Baca juga: Merayakan 60 Tahun Hubungan Diplomatik Jepang – Indonesia dengan Pekan Sinema Jepang
Pada sesi content making seminar ada sensasi tersendiri bagi para penonton. Pembicara yang sudah malang melintang di dunia konten visual memberikan banyak tips, kisah awal mula perjalanan karir, beragam peluang bisnis dan juga semangat untuk selalu berkarya di dunia animasi dan video live shoot.
Terdapat dua sesi sharing antara lain membahas seputar konten viral yang diisi oleh Yandy Laurens, Edho Zell, Denny Ertanto, dan Wawan Rusiawan, yang kedua yaitu seputar bisnis konten visual. Diisi oleh Sheila Timothy, Genda Hartadi, dan Wahyu Aditya.
Edho Zell membedah secara detail proses pembuatan konten di Youtube, dari proses kreatif, mengawinkan permintaan pasar dengan idealisme kreator hingga komponen upload apa saja yang perlu diperhatikan.
Baca juga: HelloFest 12th Apresiasi Kreator Segar Animasi dan Film Pendek Indonesia!
Kemudian Denny Ertanto yang berkarir di Hollywood dan telah terlibat di produksi film besar seperti Avengers dan Star Trek juga berbagi ilmu dengan menceritakan pengalaman menjadi bagian dari tim film produksi Hollywood. Intisari dari paparan Denny adalah persepsi animator tidak hanya tukang gambar film kartun tetapi memiliki banyak pilihan karier hingga medium, mulai dari dunia entertainment, medis hingga militer.
Sementara Yandy Laurens dan Ganda Hartadi menceritakan pengalaman kariernya secara menarik.
Mereka pernah mengirim film pendeknya ke HelloFest pada saat mahasiswa sampai akhirnya berkarir di layar lebar Indonesia. Ganda Hartadi asal Pontianak, bercerita bahwa dia baru menemukan passionnya ketika belajar di HelloMotion Academy, pada akhirnya Ganda telah memiliki perusahaan di bidang visual fx dan capaian terakhirnya pernah masuk nominasi Festival Film Indonesia untuk kategori Visual Effect terbaik untuk film Gerbang Neraka. Yandy Laurens, pemenang karya favorit penonton di HelloFest 6, pernah juga memenangkan Festival Film Indonesia untuk kategori film pendek terbaik yang berjudul Wan An. Yandy juga menceritakan perjalanannya hingga bisa menjadi sutradara film layar lebar perdananya, Keluarga Cemara.
Baca juga: JAFF dan Film-Film yang Diputar Perdana
Lala Timothy yang baru saja merilis film Wiro Sableng berbagi cerita mengenai tahap- tahap produksi hingga pemasaran sebuah film layar lebar melalui pengembangan Intelectual Property. Wiro Sableng sebagai film Indonesia pertama yang bekerjasama dengan Fox International Productions adalah contoh bagus bagi para kreator muda yang sedang memulai merintis karir di dunia konten visual.
Menariknya tema sharing yang diangkat diamine oleh salah satu peserta dari HelloFest yaitu Edo yang mewakili film Kasarean. Ia pribadi menaruh perhatian pada sharing mengenai konten Youtube dan bagaimana membuat konten tersebut viral yang menurutnya sangat memberi inspirasi.
Bagi Iman Kurniadi pemilik akun @cinematicorgasm, dalam tweet-nya menaruh perhatian lebih pada sharing dari Yandy Laurens yang pada tahun lalu membuat webseries untuk sebuah produk pemanis, yang mana kemudian viral dan webseries ini dibajak dan dijual DVD-nya (padahal bisa ditonton gratis).
#HelloFest12th menjadi ruang apresiasi dan bertukar gagasan segar untuk kreator muda Indonesia dengan beragam kegiatan. Salah satunya pemutaran film finalis dan penyerahan penghargaan. Selanjutnya karya – karya tersebut akan ditayangkan secara online di website HelloFest agar makin banyak lagi penonton Indonesia yang terinspirasi.
Baca juga: Japanese Film Festival 2018 Kenalkan 14 Film Terbaru Beragam Genre
Daftar 12 penghargaan #HelloFest12th : KATEGORI ANIMASI
Best Animation: Grow – Febby Yauwanita – Jakarta
Special Mention Animation: Kaie and The Phantasus Giants – Ahmad Hafidz – Malang
Best Character: Terrorvision 3000 – Percolate Galactic – Jakarta
KATEGORI LIVE ACTION
Best Live Action: Sepatu Septu – Wiwid Septiyardi – Bantul
Special Mention Live Action: Sejatinya Cinta Sejati SPARROW – Jennifer Noviany – Jakarta
KATEGORI 8 DETIK PAS!
Best 8 Detik Pas Animation: The Remote – Percolate Galactic – Jakarta
Best 8 Detik Pas Live Action: Drama Sinetron – Salome Squad – Jakarta
Special Mention 8 Detik Pas: Pohon – Lizhar Arvy – Semarang
KATEGORI KHUSUS
Best Comedy: Mantanku Setan – Moci Moci Production – Tangerang
Best Student: Welak – Toby N & Yoga Panji – Malang
Best Picture: Lukisan Nafas – Fajar Ramayel – Jakarta
Best Horror: Kasarean – Sandy Hasyono – Bogor