Berita

Laporan Naratif KDM #19 Pemutaran “Reality Is So?”

Oleh Adi Rosidi Pandega

Film “Reality, is so?” adalah sajian terakhir KDM di bulan Ramadhan, film garapan Yosep Anggi Noen, bertempat di Loop Stasion Yogyakarta, namun kemasan KDM kali ini sedikit berbeda dengan sebelumnya, karena berbarengan dengan pemutaran loop stasion juga mengadakan Kampung Ramadhan, dengan menjual macam-macam menu berbuka puasa. Acara diadakan jam 19.30 untuk memberi kesempatan para penonton menjalankan shalat tarawih terlebih dahulu. Sebelum acara dimulai beberapa penonton sudah datang sembari mencari makanan untuk berbuka sekitar jam 20.00 WIB acara dimulai Arya Sweta serta Mamad Anggoro sudah datang untuk mengisi diksusi film “Reality so?”.

Reality, so menceritakan sebuah dokumenter dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dibuat oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang terlampau membosoankan, sedangkan crew TV membuat sebuah reality show yang menarik untuk ditonton namun reality tersebut mengsampingkan realita yang ada di masyarakat tersebut. Sekitar 30 an penonton nampak fokus dan tenang sampai pertengahan film namun memasuki pertengahan penonton dibuat tertawa oleh proses pembuatan reality show oleh kru televisi.

Diskusi yang singkat namun bermakna

Suluh Pamuji seperti biasa menjadi moderator diskusi, Suluh mempersilahkan Arya Sweta dan Mamad Anggoro untuk maju ke depan menjadi pembicara. Suluh Pamuji melempar pertanyaan pertama untuk mereka berdua “bagaimana menyatukan gagasan dari filmmaker ke klien nya?, karena bagaimanapun juga ini film klien”.

“Saat itu lagi rame-ramenya BLT (Bantuan Langsung Tunai) namun sasaran dari BLT itu sedikit meleset dan kami agak sulit menjelaskan bentuk konsep seperti ini (Reality So?) kepada klien, namun mereka tetap membebaskan kami untuk membuat menurut konsep tersebut” ujar Arya Sweta selaku narasumber.

Suluh Pamuji lalu menambahkan pertanyaan “Bagaimana interaksi dengan warga tentang project ini? Apakah warga paham gagasannya atau pemahaman mereka sama seperti acara televisi Reality show pada umumnya?”

Mamad Anggoro menjawab “bahwa televisi itu dianggap sumber kebenaran oleh beberapa orang bahkan ada warga desa yang menanyakan akan tayang kapan di televisi, dan situasi ini menjadi menarik menurut saya”

Diskusi ditutup dengan meriah serta foto pemutaran ini juga menjadi ajang reuni para crew dan cast film “Reality So?”.

Mengenai Klub DIY Menonton

Klub DIY Menonton (KDM) adalah program pemutaran dan diskusi yang dilaksanakan pertama kali pada Maret 2016. KDM memosisikan diri sebagai program pemutaran dan diskusi yang berlangsung secara berkesinambungan, selaras dengan slogan dan seruan KDM: Durabilty! Sustanbility! Long Live Alternate Screening! Tahun 2017 merupakan tahun kedua KDM menyelenggarakan program pemutaran dan diskusi film. Tahun ini KDM kembali didukung oleh Seksi Perfilman Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta serta dikelola secara kolaboratif oleh SAAP – Think & Create, Paguyuban Filmmaker Jogja, dan Yuk Nonton!!!

Tema besar yang menjadi payung program pemutaran KDM tahun 2017 adalah “Sinema & Konteksnya”. Tema tersebut dipilih karena relatif fleksibel untuk mengelola dan membaca dinamika sinema dalam topik yang luas dan beragam, misalnya: sinema dan politik, sinema dan sejarah, sinema dan gender, sinema dan kota, dan lain sebagainya.

Laporan naratif KDM lainnya dapat dibaca di halaman ini

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top