Uncategorized

Menikmati Gairah Muda Dalam UMN Screen 2016

Tanggal 26 Mei 2016 lalu, bertempat di GoetheHaus Jakarta, UMN Screen 2016 menampilkan 11 film pendek pendek yang di antaranya terdapat 5 film animasi karya para mahasiswa Universitas Multiedia Nusantara. UMN Screen merupakan program tahunan Program Studi Film dan Televisi (FTV) dari universitas tersebut. Tahun ini menjadi agak berbeda karena UMN Screen 2016 kali ini menampilkan 2 karya terbaik yang telah meraih berbagai penghargaan baik tingkat nasional maupun internasional.

Film Animasi Drenched yang disutradarai oleh Raffael A. Gumelar menjadi satu-satu perwakilan The 2015 World Animation Celebration untuk kategori 2D Computer Animation untuk Student Film. Film animasi yang berkisah tentang seorang pria bernama Phillips yang takut hujan. Namun, pekerjaan baru menariknya ke kota Springdale yang selalu diguyur hujan. Hidupnya berubah ketika bertemu dengan seorang wanita bernama Ginny, yang sangat menyukai hujan.

Selain itu, film pendek berjudul Bibi Siti Switi yang memenangkan XXI Short Film Festival 2016 kategori Film Pendek Dokumenter Terbaik juga ditayangkan dalam UMN Screen 2016 ini. Film yang berkisah tentang seorang pembantu rumah tangga dalam mencari pasangan hidupnya – kekasih dunia akhirat. Film ini disutradarai oleh Cynthia Natalia.

UMN Screen diselenggarakan dari tahun ke tahun sebagai bentuk apresiasi terhadap para mahasiswa UMN serta menjadi ajang networking yang dibutuhkan. Para pemain di industri perfilman dan animasi dapat datang dan melihat talenta yang ada di UMN demikian menurut Brandon Hetarie, Ketua UMN Screen 2016.

Kru Top Hat Production yang membuat film animasi Drenched. Ki-ka_Cecillia Tedja, Raffael A Gumelar, dan Robert Sunny

Foto: Kru Top Hat Production Saat Mengikuti UMN Screen 2016

Selaku Koordinator Cahya Daulay, koordinator Peminatan Animasi FTV UMN, mengatakan bahwa industri animasi saat ini berkembang dengan pesat. Namun di Indonesia sendiri masih memiliki kekurangan konten. Acara seperti UMN Screen ini memberi peluang,baik kepada mahasiswa dan pemain di industri tersebut.

Sebuah peluang yang memang diberikan oleh UMN kepada para mahasiswanya sebagai bekal saat mereka lulus nanti. Selain itu, UMN juga memberikan pembekalan lainnya kepada para mahasiswa untuk menjadi entrepreneur di bidang teknologi, technopreneur. Hal ini terwujud dalam deretan mata kuliah utama yang ada, yaitu Introduction to Film and Animation Business, Film and Animation Business, Film Marketing, dan Professional Development  yang dihadirkan dalam fakultas FFTV yang sedianya akan dimulai awal tahun ajaran baru nanti setelah sebelumnya pendidikan film diajarkan di fakultas DKV.

UMN Screen 2016 yang berlangsung di dua lokasi, yaitu Lecture Hall UMN pada tanggal 23 – 25 Mei 2016 dan GoetheHaus pada tanggal 26 Mei 2016 kemarin memutarkan film-film pendek dan animasi hasil tugas akhir para mahasiswa UMN. Selain dua film yang disebutkan di atas, UMN Screen 2016 juga menayangkan deretan film lainnya, yaitu Book (Animasi karya Kevin Wijaya), Induk Tunggal (Dokumenter karya Renata Putri), Emak (Fiksi karya Rahardwiyan Aristya Putra), dan lainnya.

Sebuah acara yang sangat bagus dan harus lebih sering diselenggarakan, ucap Putra, salah seorang penonton yang hadir di acara UMN Screen 2016 kemarin. Acara UMN Screen seperti ini bisa mendorong gairah muda untuk semakin giat dan semakin kreatif. Maju terus para gairah muda Indonesia!

Most Popular

To Top