Pengumuman Finalis Viddsee Juree Awards Indonesia 2018

Dari siaran pers

Jakarta, 22 Mei 2018 – Platform hiburan daring Viddsee mengumumkan sepuluh finalis untuk Viddsee Juree Awards Indonesia, sebuah inisiatif untuk merayakan dan mendukung pembuat film dan komunitas film di Asia.

Inisiatif ini dimulai sejak Maret 2018 dan menerima tanggapan dari komunitas film melalui kampanye daring dan pemutaran keliling di Jakarta, Bandung, Solo, Yogyakarta, Semarang, dan Denpasar.

Arie Kartikasari selaku Content Community Manager Viddsee mengungkapkan, “Sepuluh film terpilih merupakan representasi dari keragaman tema yang kami terima dari para pendaftar. Ada film yang menyuarakan kelompok yang dilemahkan sampai komedi yang menghangatkan jiwa serta berbicara mengenai keluarga dan tradisi.”

Dua film akan diumumkan sebagai pemenang Gold dan Silver Award. Mereka akan memenangkan Dana Produksi dari Viddsee dengan nilai total sebesar 60 juta rupiah serta perlengkapan audio yang disponsori oleh Røde Microphones.

Panel juri internasional terdiri dari Anusorn Soisangim, sutradara film asal Thailand, Deependra Gauchan, penasihat untuk Departemen Sinema dan Difusi Budaya, Kementerian Kebudayaan dan Seni Rupa Kamboja, serta Ismail Basbeth, sutradara Indonesia sekaligus juru program Jogja-NETPAC Asian Film Festival.

Viddsee akan mengadakan serangkaian lokakarya, forum, dan pemutaran film-film finalis di GoetheHaus, Goethe Institut, Jakarta pada tanggal 19 sampai 21 Juli 2018. Pemenang Viddsee Juree Awards akan diumumkan pada malam penghargaan pada Sabtu (21/07/08) di tempat yang sama.

Untuk informasi lebih lanjut tentang acara ini dan film-film terpilih kunjungi kanal Viddsee Juree Indonesia 2018.

Finalis Viddsee Juree Awards Indonesia 2018

Kara (Kevin Anderson)
Seorang gadis kecil belajar memperbaiki hubungan kedua orangtuanya dari temannya, seekor ayam.

Kuncup (Mochammad Myrdal Muda)
John, seorang bule yang berniat menikahi Halimah, kekasihnya. Namun Babeh, ayah Halimah, memberikan sebuah syarat yaitu John harus disunat terlebih dahulu.

Dewi Pulang (Candra Aditya)
Dewi sudah lama tidak pulang ke rumah. Malam itu, ayahnya meninggal dunia. Kini Dewi harus menghadapi dua mimpi buruknya: ibunya dan tradisi lama keluarga yang ingin ia tinggalkan.

Oleh-Oleh (M. Reza Fahriyansyah)
Ibu Yati secara tidak langsung terbebani oleh salah satu budaya kelompok pengajiannya sebelum berangkat umrah. Ulfa anak tunggal ibu Yati merasa risih dengan budaya itu, karena menurutnya hal tersebut cukup merugikan dirinya dan ibunya, terutama merugikan niat awal ibadah umrah yang akan mereka laksanakan.

The Unseen Word (Wahyu Utami)
Menceritakan tentang kelompok ketoprak Distra Budaya yang dinaungi Badan Sosial Mardi Wuto Dr. Yap. Distra adalah singkatan dari disabilitas netra. Distra Budaya ingin mengangkat citra seorang tunanetra bahwa mereka tidak hanya bisa memijat, tetapi juga melestarikan budaya.

Still image dari film Errorist of Seasons (2017), yang disutradarai oleh Rein Maychaelson (Sumber: trailer Errorist of Seasons)

Errorist of Season (Rein Maychaelson)
Dipecat dari pekerjaannya, Pulung mengikuti saran temannya untuk menginvestasikan uang pesangon mereka untuk memulai bisnis baru: penyewaan perahu karet. Mereka merencanakan untuk menggunakan momen ‘banjir tahunan’, namun tidak setetes pun hujan turun ketika segalanya sudah disiapkan.

Fantastic Nite (Zidny Nafian)
Malam hari itu, seorang pengendara melewati jalanan yang sepi dan diberhentikan di tengah perjalanannya oleh polisi swasta.

Angka Jadi Suara (Dian Septi Trisnanti)
Film karya buruh ini menceritakan upaya sekelompok perempuan yang tergabung dalam Komite Buruh Perempuan KBN dalam mengatasi pelecehan seksual di tempat kerja.

Anak Lanang (Minggar Panji)
Singgih (17) sering mengabaikan perintah ayahnya Tarjo (40) untuk mengumpulkan jerami untuk ternak mereka. Singgih terus-menerus menyelinap untuk berlatih menari, hal yang sangat ditentang oleh ayahnya. 

Lilakno (Imam Syafi’i)
Idris mempunyai hubungan di belakang Herlina dengan Cut, pegawai konveksi Harlina. Herlina dihadapkan pada pilihan antara perasaannya dan masa depan kedua anak lelakinya bersama Idris.