Berita
Indonesia Raja 2018 Luncurkan 9 Program Film Pendek
Dari siaran pers
Proses pendaftaran film pendek dan programming dari masing-masing wilayah untuk Indonesia Raja 2018 telah final. Pada edisi tahun ke 4 ini, terkumpul sembilan program film pendek dari wilayah Bali, Balikpapan, Bandung, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jember, Palu, dan Surabaya, dengan jumlah total film mencapai 41 film pendek.
Kini, program-program film pendek tersebut sudah siap untuk masuk ke tahap distribusi, per tanggal 3 Juni 2018.
“Program-program film pendek ini sudah melalui serangkaian proses digitalisasi dari Minikino yang meliputi subtitling, bumper program, dan lainnya, supaya siap untuk dipresentasikan ke masyarakat luas,” terang Fransiska Prihadi, koordinator Indonesia Raja 2018.
Sebelumnya, nama-nama programmer film pendek Indonesia Raja 2018 telah diumumkan dan telah mengerjakan tugasnya sejak 6 April 2018 lalu. Mereka antara lain, Rickdy Vanduwin S untuk wilayah Bali, Aldino Kamaruddin Santoso untuk wilayah Balikpapan, Gerry Fairus Irsan untuk wilayah Bandung, Arlinka Larissa untuk wilayah Jabodetabek, Kemala Astika untuk wilayah Jawa Barat, Canggih Setyawan untuk wilayah Jawa Tengah, Nofita Sari untuk wilayah Jember, Mohammad Ifdhal untuk wilayah Palu, dan Nur Ulfati untuk wilayah Surabaya.
Kesembilan programmer tersebut melakukan tanggung jawab mereka untuk menghubungi dan mengumpulkan film pendek karya para filmmaker dari masing-masing wilayah untuk diseleksi. Kemudian dirangkai dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu menjadi satu program film pendek.
Baca juga: Asia Peace Film Festival, Pakistan Memeriahkan Pemutaran dan Diskusi Film Pendek Minikino
Proses programming film pendek ini dilakukan untuk menghubungkan ke dalam satu tema tertentu agar lebih nyaman ditonton dan diharapkan dapat memicu diskusi antar penonton.
Diinisiasi oleh Minikino sejak tahun 2015, Indonesia Raja merangsang terbentuknya kolaborasi jaringan kerja nasional dalam bentuk pertukaran program film pendek antar wilayah di Indonesia. Gerakan ini kemudian membuka kesempatan para penontonnya untuk merasakan keberagaman Indonesia melalui karya-karya film pendek.
“Dengan menyaksikan serangkaian film pendek yang dipikirkan dan disusun dengan baik, kita dapat menerjemahkan pencapaian kreatif, alih teknologi, pendidikan, kepedulian sosial, budaya, dan berbagai aspek yang nyata dari masing-masing wilayah di Indonesia. Semua terekam secara eksplisit maupun implisit dalam karya-karya bernilai literatur ini.”
Fransiska Prihadi melanjutkan, “Tahun ini, untuk pertama kalinya Palu dan Balikpapan tergabung dalam Indonesia Raja, sehingga akan menarik untuk melihat bagaimana budaya sinema di sana.”
Katalog berupa daftar lengkap, pengantar program, judul film beserta durasi dan sinopsis singkat sudah dapat dilihat melalui http://minikino.org/indonesiaraja/id. Program-program film pendek ini selanjutnya akan ditawarkan pada para penyelenggara pemutaran untuk ditayangkan dalam berbagai acara screening di seluruh wilayah Indonesia.
Dengan memberikan panduan batas usia penonton, seluruh screening program Indonesia Raja dibuat terbuka untuk umum tanpa menarik biaya dari penonton. Semua ini terjadi atas kerjasama dari banyak pihak yang menyumbangkan waktu dan tenaga mereka, termasuk para filmmaker yang terlibat. Indonesia Raja adalah sebuah gerakan kolaborasi nasional, yang secara nyata merayakan kekayaan ragam budaya di Indonesia melalui film pendek.