Berita
Mengintip Sinema Asia Tenggara Lewat Sembilan Film Pilihan #KawanSinema
“Wilayah Asia Tenggara sering dianggap sebagai tempat kosong dalam peta film”, kata seorang sutradara festival film penting kepada saya. Entah bagaimana, saya menyetujui pernyataan itu. Tetapi itu tidak berarti kita tidak ada. Banyak bakat yang menjanjikan muncul dan itu hanya masalah waktu bagi mereka untuk bersinar.
Paragraf di atas adalah penggalan pengantar John Badalu dalam program #KawanSinema, sebuah inisiatif untuk membantu kawan-kawan pekerja film di tengah pandemi corona. Sebelumnya #KawanSinema pada pemutaran pertama 2 Mei lalu, menghadirkan empat film pendek Indonesia. Pemutaran ini diikuti sesi diskusi dan penggalangan donasi.
Kini #KawanSinema kembali hadir dengan pemutaran kedua, menghadirkan film-film pilihan dari regional Asia Tenggara. Kali ini Infoscreening bekerja sama dengan John Badalu (Programmer Festival) dalam proses pemilihan film. Ada 9 film dari 8 negara yang kini bisa diakses di kanal youtube Infoscreening hingga 28 Mei 2020.
Kesembilan film itu adalah It’s Easier to Raise a Cattle (Amanda Nell Eu, Malaysia), Lembusura (Wregas Bhanuteja, Indonesia), Three Wheels (Kavics Neang, Kamboja), Boonrerm (Sorayos Prapapan, Thailand), A Long Way Home (Xaisongkham Induangchanthy, Laos), An Ordinary Marriage (Sein Lyan Tun, Myanmar), Sepatu Baru (Aditya Ahmad, Indonesia), Mother, Daughter, Dreams (Linh Duong, Vietnam), dan Between Us Two (Tan Wei Keong, Singapura). Film-film pilihan ini selain memiliki gaya unik, tentu juga membawa bahasan-bahasan khas. Mulai dari mitos, mistis, komedi, keluarga, dan tentunya problem yang tengah dihadapi manusia-manusia Asia Tenggara.
Sekilas tentang John Badalu
Bagi pencinta film, khususnya film alternatif langganan festival, mungkin sebagian pernah mendengar nama John Badalu. John adalah seorang programmer festival yang selain berkiprah di dalam negeri, John juga aktif di sejumlah festival luar negeri. Salah satu kiprahnya di dalam negeri yang cukup disorot adalah, inisiatifnya bersama sejumlah koleganya menghadirkan Q! Film Festival pada 2002. Sebuah festival film yang mengetengahkan isu-isu LGBT. John pun tercatat sebagai delegasi Berlin International Film Festival untuk kawasan Asia Tenggara. Selain itu, John juga bertindak sebagai publisis dan produser sejumlah film, baik di dalam maupun luar negeri. Film di dalam negeri yang John pernah produseri seperti What They Don’t Talk About When They Talk About Love (Mouly Surya) , Parts of The Heart (Paul Agusta), Peculiar Vacation and Other Illnesses (Yosep Anggi Noen).
Baca juga: #KawanSinema: Berdonasi Saat Ramadan Melalui Streaming Film Pendek dan Diskusi
Di sela-sela penayangan film, pada 27 Mei 2020 pukul 16.00 WIB akan ada sesi diskusi bersama John Badalu di live Instagram Infoscreening. Pembahasan diskusi tentu saja tidak akan jauh seputar 9 film yang ditayangkan dan bagaimana dinamika perfilman di Asia Tenggara. Jangan sampai ketinggalan, dan jangan lupa kami masih membuka akses donasi, untuk membantu kawan-kawan pekerja film di tengah pandemi ini.