Pengantar Program Sinema Rabu – Mei 2017

Diterbitkan pertama kali pada situs NIRWANArt

Program Sinema Rabu Mei 2017 menghadirkan film Turah karya Wicaksono Wisnu Legowo dan Mereka Bilang Saya Monyet karya Djenar Maesa Ayu.

Ketika isu kekerasan seksual terhadap perempuan semakin tereskalasi di ruang publik serta mendapatkan perhatian yang bertambah intens dari berbagai pihak, kami pun turut merespon fenomena tersebut dengan menghadirkan sepasang karya audio-visual yang memuat kesetaraan gender, baik dalam sebagian maupun seluruh elemen film terkait.

Lewat produk pertama, Turah, kami berkenalan dengan karakterisasi unik bernama Kanti. Sebagai seorang istri, ia mampu mengekspresikan serta mempertahankan prinsip personal terkait masalah keturunan dan korelasinya dengan kondisi finansial keluarga. Argumen-argumen rasional Kanti tampak melampaui para perempuan sekampungnya namun sekaligus membuatnya tampil seakan misplace.

Pada produk kedua yang merupakan debut penyutradaraan Djenar Maesa Ayu, penggambaran inferioritas perempuan di hadapan budaya patriarki secara faktual hadir nyaris telanjang. Meminjam kisah keseharian seorang penulis muda perempuan, kenyataan-kenyataan represif di dalamnya tak jarang membuat penonton tercekat sembari memunculkan urgensi guna membicarakan seraya menguji representasi kenyataan-kenyataan tersebut.

Penghormatan akan otoritas perempuan atas tubuhnya, perwujudan perlakuan setara di ruang publik, proteksi ranah privat, hingga pemberian akses pendidikan-kesempatan kerja-kontribusi sosial politik seluas mungkin kepada perempuan merupakan sebuah keniscayaan. Untuk mewujudkan poin-poin tersebut, kita perlu semacam sistem edukasi berkelanjutan yang menjelaskan bahaya laten budaya patriarki bagi generasi muda. Otomatis, diskusi-diskusi seputar topik ini wajib terus digalakkan di berbagai lingkup sosial secara terus-menerus.

Oleh Jonathan Manullang