Berita

“Panjang x Lebar” Perayaan Hari Film Nasional 2021 Indonesian Film Directors Club

Selasa, 30 Maret 2021, IFDC (Indonesian Film Directors Club) memperingati Hari Film Nasional dengan mengadakan nobar trailer dan cuplikan sejumlah film. Cuplikan itu berasal dari film-film yang tertunda penayangannya karena pandemi dan yang masih dalam proses pascaproduksi. Semua peserta dites usap antigen sebelum memasuki studio pemutaran, di bioskop XXI Metropole yang legendaris.

Acara dibuka dengan sambutan dari Pritagita Arianegara sebagai ketua panitia acara ini dan dilanjut presentasi dari Ifa Isfansyah selaku ketua IFDC. Ifa Isfansyah menjelaskan, visi IFDC sebagai asosiasi yang dibentuk pada 2013, untuk membangun kualitas dan memberikan perlindungan profesi kepada para anggotanya. Tentunya juga turut berkontribusi pada perfilman Indonesia. Selain itu, Ifa juga menyampaikan bahwa sebagian besar dari 67 sutradara yang merupakan anggota IFDC masih aktif dalam memproduksi film, baik untuk layar lebar maupun OTT.

Pemutaran trailer

Acara dilanjutkan dengan pemutaran tiga belas trailer film, termasuk Yowis Ben 3, Backstage, Si Kampret, Paranoia, dan masih banyak lagi. Setelah itu, ada penayangan beberapa klip film yang dilanjutkan diskusi dengan para sutradaranya. Diskusi dimoderatori oleh Alexander Matius, membahas berbagai hal yang berhubungan dengan keputusan penyutradaraan dari klip-klip film yang ditampilkan sebelumnya.

Cuplikan film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas cukup menyita perhatian karena medium film 16mm yang digunakan. Edwin, sutradara film ini mengatakan proses penyutradaraannya tidak jauh berbeda dengan film biasa yang menggunakan kamera digital. Meski demikian, diakuinya ia harus lebih memperhitungkan penggunaan film, sehingga dibutuhkan latihan lebih sebelum kamera merekam.

Cuplikan film Yuni, arahan Kamila Andini juga tidak kalah menyita perhatian. Klip yang dibawa menunjukkan Arawinda Kirana sebagai Yuni, Asmara Abigail sebagai Suci, dan Mian Tiara sebagai Asih. Kamila Andini mengakui bahwa klip yang ditunjukkan masih merupakan potongan kasar yang belum selesai melalui proses color grading dan sound mixing. Walaupun begitu, klip itu mampu menunjukkan akting dan penyutradaraan yang memukau.

Trailer dan cuplikan film Ben & Jody menunjukkan karakter Chicco Jerikho dan Rio Dewanto dalam film laga, menembakkan senapan, beradu jotos, dan menangis berdua di depan api unggun dalam sebuah gua. Menurut sutradaranya, Angga Dwimas Sasongko, ini merupakan jalan untuk mengeksplorasi karakter Ben dan Jody setelah film Filosofi Kopi yang pertama dan kedua. Klip film Cinta Pertama, Kedua, dan Ketiga arahan Gina S. Noer, menunjukkan pemandangan yang berbeda. Berlatar di masa pandemi, beberapa karakter terlihat menggunakan masker dan memiliki masalah seputar pandemi. Pritagita Arianegara membawa cuplikan film Surga di Bawah Langit yang menurutnya film setengah musikal, karena ada beberapa adegan musikal tetapi tidak semuanya.

Tak hanya itu, sutradara Ismail Basbeth pun membawa dua klip film arahannya: Kuyang dan Keluarga Cemara 2. Pada klip film Kuyang, ia menunjukkan adegan pembuka film, dan pada klip film Keluarga Cemara 2 ia menunjukkan adegan drama di meja makan. Menurutnya, proses pembuatan dua film ini sangat berbeda. Syuting film Kuyang lebih santai dan tidak terpaku pada skenario. Sedangkan film Keluarga Cemara 2 adalah film yang lebih komersial dan bertema keluarga yang didedikasikan kepada anak-anaknya.

Baca juga: Mengambil Semangat Usmar Ismail dalam Produksi Film “Suloh”

Sementara Ifa Isfansyah membawa klip film Losmen Bu Broto, yang diangkat dari serial TV Losmen. Ifa Isfansyah menceritakan tentang keputusannya mendesain suatu adegan film. Baginya adegan yang sejak awal ditujukan untuk tayang di bioskop, akan berbeda jika filmnya tayang di platform OTT. Pada film Losmen Bu Broto adegan keluarga mendengar kematian salah satu tokoh bisa dibuat berbeda berdasarkan di mana filmnya akan tayang.

Diskusi berjalan menarik, karena turut dihadiri pula sutradara dan orang-orang perfilman Indonesia lainnya seperti Chand Parwez Servia, Paul Agusta, Ertanto Robby Soediskam, Lucky Kuswandi, Edwin Nazir, dan banyak lagi. Semoga pandemi cepat berlalu, dan film dari cuplikan-cuplikan itu segera bisa kita nikmati di layar lebar.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top