Kamis 24 Agustus 2017 – Lima film Indonesia hasil residensi pembuat film Indonesia di Jerman dalam proyek 5 Pulau 5 Desa tayang di Goethe Haus dalam sesi penayangan khusus Arkipel Penal Colony – 5th Jakarta International Documentary and Experimental Film Festival.
Lima film tersebut antara lain Bavarian Fragments karya Rahung Nasution, Maja’s Boat karya Wahyu Utami Wati, Der Grenzgang karya Andrianus Oetjoe, dan Neutrale Strase karya Bani Nasution.
Dirumuskan menjelang akhir 2015, pada Mei 2017 akhirnya film yang direncanakan selesai diproduksi. Sebelumnya filmmaker Indonesia diundang secara terbuka. Akhirnya Goethe-Institut, HFBK Hamburg, dan In-docs berhasil menyeleksi lima pembuat film dari Indonesia untuk membuat film di lima desa berbeda di Jerman selama kurang lebih tiga minggu.
Andrianus ditempatkan di Sumte, negara bagian Niedersachsen, Wahyu Utami Wati di Pellworn, negara bagian Schlesweig-Holstein, Bani Nasution di Leidingen, negara bagian Saarland, Tunggul Banjaransari di Welzow, negara bagian Brandenburg, dan Rahung di Wildpoldsried, negara bagian Bayern. Dalam keterangannya, Dr. Heinrich Blömeke, sebagai direktur Goethe-Institut Indonesia, mengatakan bahwa proyek ini sejak awal memang dimaksudkan untuk melihat negara (Jerman dan Indonesia) dari tempat yang jauh dari keriuhan kota metropolitan.
Sebelumnya atas undangan Goethe-Institut Indonesia juga, lima orang mahasiswa HFBK Hamburg datang ke Indonesia untuk lebih dekat merekam beragamnya kehidupan di pulau-pulau berbeda juga. Karya para mahasiswa HFBK Hamburg sebelumya telah dipresentasikan di Goethe Haus Indonesia dan DVD-nya dapat diperoleh di Goethe-Institut untuk digunakan oleh komunitas dan lembaga lain yang terkait dengan film.
Dalam diskusi yang diadakan usai pemutaran, para pembuat film menyampaikan kesan-kesannya dalam mengikuti proyek ini dan menjawab pertanyaan dari penonton yang hadir. Antara lain pertanyaan seputar pendekatan mereka terhadap warga sekitar, sampai pada pertanyaan mengenai ada atau tidaknya perilaku yang bersifat rasis, yang mana ditanggapi oleh Tunggul Banjaransari yang mengaku mendapat pengalaman tersebut.
5 film dokumenter proyek 5 Pulau 5 Desa diputar Kamis lalu di @GI_Indonesien. Mari~ #screeningvlog pic.twitter.com/FTmaSmAa16
— infoscreening.co (@InfoScreening) August 25, 2017
Kelima film akan diluncurkan secara resmi oleh Goethe-Institut akhir tahun dengan produksi DVD-nya juga akan dimulai.
