Siaran Pers
Indiskop Festival yang telah digelar sejak Juni 2020 lalu telah mengumumkan para pemenang untuk program Short Film Competition. Mengusung tema “Dari Rumah untuk Indonesia” Indiskop Festival berhasil menarik antusiasme para filmmaker untuk berpartisipasi di kompetisi film pendek ini. Pengumuman dan malam penghargaan dilangsukan pada Rabu, 26 Agustus 2020 bekerja sama dengan NET TV disiarkan langsung melalui program Tonight Show.
Dalam kompetisi ini total ada 320 judul film yang mendaftar. Dari karya-karya yang masuk, sesuai prosedur kompetisi, panitia harus menyeleksi lagi berdasarkan kesesuaian tema dan persyaratan teknis yang ditetapkan. Tim program festival dan dewan juri yang terdiri dari, Marcella Zalianty, Hanung Bramantyo, dan Hikmat Dharmawan melakukan proses kurasi bertahap. Tahap awal adalah seleksi administrasi, tahap selanjutnya mengerucutkan film menjadi 79 besar, lalu diseleksi lagi hingga 30 besar, 15 besar dan selanjutnya 6 film yang menjadi nominasi.
Penilaian Juri
Menurut Hanung Bramantyo, para filmmaker yang mengikuti kompetisi ini beruntung dapat menyelesaikan filmnya. Bagi Hanung, membuat film adalah sebuah kemewahan, mengeluarkan gagasan dari dalam kepala menjadi sebuah film adalah hal yang sangat sulit, apalagi di masa pandemi seperti ini.
“Secara umum, kelima belas karya yang terpilih telah menunjukkan keragaman tema dan pendekatan visual yang menarik. Ada keberanian bereksperimen dengan bentuk. Juga keberanian menafsir tema menjadi film-film genre seperti sci-fi, horor, dan tentu saja komedi. Kesulitan hidup karena pandemi dan keterbatasan harus berkreasi di rumah saja tidak membuntukan kreativitas para peserta. Sayang, keterwakilan dari daerah luar Jawa masih terlalu sedikit, dan dinilai oleh para juri. Namun antusiasme peserta ini merupakan potensi dan harapan bagi perkembangan film Indonesia ke depannya”, ujar Hikmat Darmawan, selaku salah satu dewan juri.
Dewan juri memilih tiga pemenang utama lomba ini karena relevansi yang sangat kuat dengan tema lomba, “Dari Rumah, untuk Indonesia”. Selain itu tiga pemenang ini dianggap memiliki relevansi sosial yang tinggi terhadap situasi pandemi yang kita hadapi kini. Ketiga karya tersebut mampu menafsir tema jadi karya yang utuh, padu, dan menawarkan perspektif menarik terhadap situasi yang kita hadapi bersama kini. Dewan juri juga memutuskan ada sebuah penghargaan khusus kepada sebuah film pendek, menimbang capaian sinematiknya yang bagus tapi tak langsung bicara tentang situasi pandemi yang jadi dasar lomba ini.
Para Pemenang
Berikut daftar nama pemenang Short Film Competition Indiskop Festival 2020:
Juara I, judul film Rumah di belakang Rumah (Indra Hermawan). Ide yang sangat kuat menerjemah kedukaan di dunia pandemi. Sinematografi sangat padu dan kekuatan teknis film ini tidak mengorbankan pesan, malah menguatkannya.
Juara II, judul film Commentary Tracks (Bifar Jafarian) asal Jakarta. Pendekatan eksperimental dan permainan bentuk yang sangat menarik. Situasi serba terbatas berkreasi bukan hanya berhasil disiasati, malah jadi bagian dari permainan bentuk itu.
Juara III, judul film Sinyal Nol Biji Nol (Ilham Fahmi Dzauqy) asal Jawa Timur. Menggambarkan krisis pandemi lewat komedi dengan relevansi sosial tinggi: bagaimana nasib anak sekolah di pelosok saat ini?
Penghargaan Khusus Juri, judul film Bagian Tengah Masih Terang (Pawadi Jihad) asal Kalimantan. Film yang puitis, menangkap suasana krisis ekonomi. Gambaran seorang ibu keturunan Tionghoa di Pontianak yang terasa wajar dan membuat penonton merenung.
Baca juga: Merangsang Pertumbuhan Wajah Baru Perfilman Indonesia Lewat Indiskop Festival 2020
Para pemenang mendapatkan uang sebesar Rp20 juta untuk juara pertama, Rp15 juta untuk juara kedua, Rp10 juta untuk juara ketiga dan Rp5 juta untuk pemanang yang terpilih dalam kategori Penghargaan Khusus Juri. Pengumuman dan malam penghargaan dilakukan secara daring melalui video call dengan para pemenang pada Rabu, 26 Agustus 2020 bekerja sama dengan NET TV disiarkan langsung melalui program Tonight Show. Malam penghargaan Indiskop Festival sekaligus menjadi penutup rangkaian acara. Semoga pergelaran ini dapat menjadi pemicu semangat untuk tetap berkreasi di tengah pandemi ini.
