Sempat tertunda karena pandemi, edisi perdana Jakarta Independent Film Festival (JIFF) resmi dihelat secara daring pada 19-26 Juli 2021. Festival ini diselenggarakan oleh HF Production, sebuah perusahaan produksi internasional yang dijalankan oleh sekelompok pembuat film independen, produser, dan marketing profesional, bekerja sama dengan FILMPIXS, platform aliran khusus film fiksi dan dokumenter pendek. Sebagai suatu ajang perayaan film independen, edisi perdana JIFF berusaha merefleksikan tujuan utamanya yaitu mempertemukan film-film independen dengan khalayak dari seluruh dunia.
JIFF menghadirkan lebih dari tiga puluh judul film karya sutradara-sutradara independen yang berasal dari berbagai negara, termasuk Jerman, Amerika Serikat, Argentina, Prancis, Britania Raya, Yordania dan Indonesia. Film-film yang diputar selama festival antara lain adalah Monster God (Monstruo Dios) karya sutradara Agustina San Martin, film pemenang Cannes Film Fesival Jury Special Mention 2019; Kembalilah dengan Tenang (Rest in Peace) karya sutradara M. Reza Fahriansyah, film ini pernah diputar di Jogja-NETPAC Asian Film Festival dan Clermont-Ferrand International Short Film Festival; Henet Ward dari sutradara Morad Mostafa yang terpilih di Clermont-Ferrand International Short Film Festival 2020; pemenang Diagonale : Festival of Austrian Film 2019, Wings of the Spirit dari sutradara Albert Meisl; Les Miserables karya sutradara Ladj Ly, peraih nominasi kategori International Feature Film Academy Awards 2020.
Tidak hanya fokus pada kegiatan pemutaran film, JIFF 2021 juga mengadakan program sesi tanya jawab dengan para sutradara film yang dapat disaksikan melalui media sosial Instagram JIFF. Selain itu, festival ini juga mengadakan sesi Instagram Live bersama masing-masing juri tamu: Adrian Jonathan Pasaribu (kritikus film) dalam kategori Best Indonesian Film, Alexander Matius (programmer film) dalam kategori Best Short Documentary, dan Paul Agusta (sutradara dan aktor film) dalam kategori Best Short Film.
Bincang Santai bersama Juri JIFF 2021
“… kangen sama ribetnya ngurus festival,” ungkap Alexander Matius dalam sesi Instagram Live, Jumat, 23 Juli 2021 lalu.
Selain berbagi cerita tentang pengalamannya berkarier sebagai film programmer, Matius juga mengungkapkan kerinduannya akan kegiatan festival film yang diadakan secara langsung. Bagi Matius, festival film sangat menarik karena selalu menawarkan keterbaruan setiap tahunnya. Lokasi festival yang berbeda memberi kesan khusus pada penyelenggaraan festival film. Sayangnya, di tengah pandemi ini, hampir semua hal terpaksa dilakukan secara daring, termasuk ajang festival film. Namun, kabar baiknya, kondisi ini justru memungkin penyelenggara festival untuk bisa menjangkau audiens yang lebih luas tanpa batasan geografis.
Baca juga: IS Talk: Berkarier sebagai Film Programmer
Selain Matius, Adrian Jonathan dan Paul Agusta juga turut membagikan cerita seputar pengalaman mereka bekerja di industri perfilman. Dalam sesi Instagram Live, 24 Juli 2021, Adrian memberikan pendapatnya tentang menulis, terutama dalam kritik film. Menurutnya, menulis adalah sebuah langkah untuk tidak membiarkan pikiran kita menjadi lapuk. Melalui tulisan, kita bisa mengolah pikiran menjadi suatu pengetahuan atau opini yang baru. Di akhir sesi, Adrian juga memberikan tips dan trik menulis kritik film.
Sesi Instagram Live bersama Paul Agusta, Minggu, 24 Juli 2021, menjadi penutup rangkaian Sesi Instagram Live JIFF 2021. Selama 60 menit, Paul bercerita tentang pengelamannya bekerja sebagai seorang aktor sekaligus sutradara, dua pekerjaan yang saling berkaitan. Paul mengakui bahwa pekerjaannya sebagai aktor memberikannya pemahaman lebih dalam berkomunikasi dengan akor lain ketika ia bekerja sebagai sutradara.

Baca juga: Edisi Perdana Jakarta Independent Film Festival akan Terselenggara pada 19-26 Juli
Pemenang JIFF 2021
Pengumuman pemenang JIFF 2021 dilaksanakan pada Selasa, 27 Juli 2021 melalui media sosial Instagram JIFF dengan 14 kategori penghargaan. Berikut daftar pemenang penghargaan Jakarta Independent Film Festival 2021:
Best Short Film – Monster God
Best Feature Film – The Battle of Shangri-la
Best Short Documentary – Our Territory
Best Feature Documentary – Tiny Souls
Best Drama – Vincent before Noon
Best Comedy – Nefta Football Club
Best Indonesian Film – Rest in Peace (Kembalilah dengan Tenang)
Best Student Project – Now or Never
Best Music Video – Wake (Buka Mata)
Best Experimental – Frequencies
Best Director – Les Miserables
Best Editor – Windows, Windows
Best Cinematography – Shoes and Signpost
Best Screenplay – Ube Bubog vol. One : School of Hard Knocks
Audience Award – Lasagna (Eve without Adam) Special Mention – They Call Me Babu, Paradise
Baca berbagai artikel menarik lainnya dari Essa pada halaman berikut.
