Yogyakarta, Desember 6, 2017 – CGV Cinemas Indonesia telah memutarkan tiga buah film garapan para peserta kompetisi berskala nasional yaitu CGV Movie Project 2017. Tiga film CGV Movie Project yang telah diputarkan antara lain Ngabedahkeun karya Luthfan Nur Rochman, Tiket ke Bioskop karya Mustafa, dan Munysera karya Ali Bayanudin Kilbaren.
Dalam pemutaran tersebut, masing-masing kelompok melalui film yang mereka presentasikan menunjukan kekhasan melalui nilai kearifan lokal dari masing-masing daerah tempat mereka melakukan pengambilan gambar. Contohnya Ngabedahkeun yang menampilkan tradisi menguras kolam (ngabedahkeun). Munysera, yang mengangkat tradisi di Maluku memberikan kabar duka melalui seorang pemberi kabar kematian (munysera). Juga Tiket Ke Bioskop, berlatar di Yogyakarta yang mengangkat tentang keberjarakan antara warga yang tinggal jauh dari pusat kota untuk mengakses film melalui bioskop.
Ditanyai mengenai alasan dipilihnya ketiga proyek ini, Anggia Kharisma sebagai juri yang ikut memilih naskah menjelaskan bahwa hal yang pertama menjadi pertimbangan yaitu ide cerita yang fresh. Munysera menunjukan unsur bitter sweet, Tiket ke Bioskop yang menunjukan rasa penasaran anak-anak akan sesuatu, dan Ngabedahkeun yang menunjukan nilai kejujuran dan sosiologi.
Mulai buka pendaftaran proyek dari Agustus 2017 lalu, terdapat hampir 200 kelompok yang mendaftar melalui surat elektronik maupun media sosial. Lalu terpilih 17 kelompok untuk bertanding di sesi pitching di Jakarta. Sejak tahap awal sampai akhir nama-nama yang tak asing di industri perfilman ambil bagian sebagai juri seperti Anggia Kharisma, Ismail Basbeth, dan Salman Aristo. Selama di boot camp tiga tim terpilih telah mendapat kesempatan untuk bertukar pikiran, menggali ide cerita lebih dalam dengan penulis andal Indonesia yaitu Arief Ash Shiddiq, Ifan Ismail, dan Salman Aristo.
Ditanyai kesan-kesan mengenai program CGV Movie Project, Mustafa sutradara film Tiket ke Bioskop mengaku senang mendapat fasilitas melalui program ini karena ia sendiri melihat film pendek masih terbilang susah untuk mendapat dukungan. Ia berharap program ini dapat berjalan konsisten dan diadakan kembali di waktu yang akan datang.
CGV Cinemas berharap adanya program ini bakata-bakat muda muncul dan menjadi stimulan bagi dunia perfilman Indonesia. CGV sebagai ekshibitor percaya mereka tidak dapat berjalan sendiri tanpa didukung dengan banyaknya konten film yang semakin banyak jumlah dan jenisnya. Tahun ini, CGV turut menjadi venue partner dari perhelatan JAFF ke-12 dan program CGV Movie Project masuk menjadi salah satu program dalam festival film tersebut.
Selain pemutaran tiga film, acara dilanjutkan dengan pengumuman penghargaan yang dilangsungkan satu hari setelahnya antara lain untuk Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Skenario Terbaik, Sinematografi, dan Penghargaan Kehormatan kepada sineas Indonesia, Joko Anwar sebagai sosok yang telah menjadi inspirasi insan muda perfilman dan memberikan energy positif untuk pengembangan dan kemampuan berkompetensi di kancah internasional.
