Infoscreening.co – “Social Media is Bullshit”, sebuah buku dengan judul provokatif karya B.J. Mendelson ini memaparkan bagaimana akuisisi media sosial tidak berarti apa-apa bila tidak dibarengi dengan real-world connections. Offline presence tetap akan memiliki tempatnya sendiri, atau bahkan malah jadi semakin spesial?
Memahami pentingnya kehadiran secara nyata di tengah masyarakat, Yogrt, sebuah aplikasi pertemanan yang menghubungkan satu pengguna dengan lainnya berdasarkan kedekatan jarak mau pun preferensi lainnya, dalam ulang tahunnya yang ke-3 Sabtu 21 Oktober 2017 lalu mengadakan acara layar tancap di lapangan bola Blok S Jakarta Selatan. Acara ini didukung oleh Miles dan Fliktv (Sinema Indonesia) sebagai penyedia konten, juga Infoscreening selaku rekan program dan salah satu media publikasi.
Dalam keterangan yang diberikan oleh Damayantri Arif selaku Kepala Pemasaran, acara ini merupakan bagian dari rencana-rencana Yogrt untuk lebih dikenal masyarakat luas, dan mencapai dua puluh juta pengguna pada 2019.
Damayantri Arif menjelaskan bahwa Yogrt sebagai aplikasi berbasis lokasi yang berfokus pada pasar Indonesia ingin selalu berada pada momen-momen khas indonesia, termasuk tradisi atau kebiasaan masyarakat Indonesia. Itulah yang mendasari penggunaan layar tancap dalam perayaan ulang tahun Yogrt yang ke-3 ini. “Yogrt ingin merayakan ulang tahun dengan suasana khas Indonesia yang meriah. Karena itulah, di acara layar tancap ini Yogrt menayangkan film-film Indonesia serta menyajikan jajanan khas Indonesia, dari mulai tahu gejrot hingga kerak telor.” jelasnya.
Mempertemukan berbagai komunitas dan masyarakat sekitar
“Kami senang dapat merayakan ulang tahun Yogrt ke-3 dengan cara yang berbeda, yaitu dengan menyajikan film-film kebanggaan Indonesia lewat format layar tancap. Kami juga senang bahwa acara ini direspon sangat positif oleh para pengunjung yang datang. Melihat banyaknya pengunjung yang menikmati film hingga akhir acara menunjukkan antusiasme dan ketertarikan mereka terhadap format acara dan film Indonesia masih tinggi. Selain itu, kami juga melihat acara ini dapat menjadi ajang berkumpulnya para pengguna Yogrt dan juga komunitas Yogrt. ” ungkap Bellia Rachma selaku project leader acara layar tancap ini tentang kesan-kesannya terhadap acara.
Tercatat sekitar lebih dari 700 pengunjung memadati acara selama rangkaian acara berlangsung sore sampai malam.

Suasana menonton yang semakin hangat dengan Warkop DKI walaupun semakin larut. (dokumentasi Yogrt)
Berbagai komunitas baik yang terbentuk melalui aplikasi mau pun tidak, hadir berkumpul dan menikmati acara. Dalam Acara Layar Tancep Yogrt sendiri pihak panitia menghadirkan kampanye mini dengan pemberian hadiah untuk komunitas terpilih yang hadir menggunakan identitas masing-masing.
Memutarkan film-film ikonis seperti Ada Apa Dengan Cinta? (AADC) dan Warkop DKI – Sama Juga Bohong, penonton terlihat khidmat menikmati rangkaian acara pemutaran film. Satu kejutan yang menyenangkan mengingat acara berlangsung hingga hampir tengah malam. Usai pemutaran film AADC, film Warkop DKI – Sama Juga Bohong yang mulai diputar pukul 21.00 disambut dengan tidak kalah hangat oleh pengunjung yang tetap ramai menonton dengan khidmat diselingi oleh gelak tawa walaupun jajanan semakin menipis.
Inisiatif yang positif bagi banyak pihak
Inisiatif dari berbagai pihak yang tidak terbatas pada pihak-pihak yang terkait dunia perfilman untuk menggunakan film sebagai cara beraktivasi, dalam hal ini start up digital merupakan hal yang sangat positif. Tidak hanya dalam bentuk kompetisi film, namun juga pemutaran publik seperti ini. Film tidak lagi terbatas pada waktu rilis di bioskop, dan sebagai sebuah karya intelektual dapat terus berdayaguna bagi pembuat karya. Kegiatan seperti ini kemudian dapat menghidupkan ekonomi mikro maupun makro. Juga yang tidak kalah penting menghidupkan ruang-ruang terbuka publik agar lebih dinikmati oleh warga kota.
