Berita

Pemutaran “Nyai” Resmi Buka Rangkaian Master Class Garin Workshop di Jakarta

WORKSHOP GARIN NUGROHO

SEBAGAI salah satu tokoh pelopor dalam perkembangan film Indonesia 90-an, karya-karya Garin Nugroho telah menembus berbagai film festival, diantaranya Cannes, Tokyo, Torino, Busan, dan Berlin Film Festival.

Salah satu film terbaru Garin yang rilis 2018 berjudul “Kucumbu Tubuh Indahku (Memories of My Body)” baru saja tayang perdana di Venice Film Festival pada September 2018 lalu. Tak terkecuali dengan “Nyai” yang sudah dirilis sejak 2016, kali ini Garin Workshop memutarkan “Nyai” melalui rangkaian Master Class yang akan diselenggarakan di sejumlah kota.

Pemutaran “Nyai” pada 6 Oktober 2018 di CGV Pacific Place, menjadi pembuka dari rangkaian Master Class yang diselenggarakan oleh Garin Workshop. Ditayangkan perdana di Busan International Film Festival pada Oktober 2016 lalu, “Nyai” berlatar belakang tahun 1926 di mana awal sejarah film tercipta.

Baca juga: Menyelami Kebebasan Bersinema dalam UI Film Festival 2018

Film “Nyai” dan Inspirasinya

“Nyai” mengangkat kisah perempuan pribumi yang menikah dengan laki-laki Belanda pada masa kolonial. Beberapa karya yang menjadi inspirasi terciptanya “Nyai” adalah “Bumi Manusia” (1980) karya Pramoedya Ananta Toer, “Nyai Isah” (1904) karya F. Wiggers, dan “Nyai Dasima” (1960) karya S. M. Ardan.

Keistimewaan “Nyai” yang diproduksi pada tahun 2016 ini menggunakan konsep teater, di mana melibatkan pemain-pemain teater dengan metode One Take, One Shot dan Real Time.

“Nyai film sederhana, tetapi sebenarnya di balik itu ada banyak sejarah yang panjang, ditulis sebagai sebuah gaya teatrikal yang unik karena berani membongkar melalui kerja kamera yang juga unik tetapi chapter demi chapter kita bisa melihat sejarah ke-Indonesia-an dengan cara yang sangat sederhana: tidak makro tetapi kita bisa membaca perjalanan itu, ” ujar Garin Nugroho dalam sambutannya.

Baca juga: Minikino Film Week 4: Bali International Short Film Festival Hadir Kembali

Film “Nyai” Keliling bioskop Alternatif

Selain Jakarta, Surabaya juga menjadi kota tempat di mana terdapat master class sekaligus pemutaran “Nyai”. Master class diadakan sehari setelah pemutaran film “Nyai” di masing-masing kota. Dalam penyelenggaraannya, Garin Workshop bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbang Film) Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan dan CGV Cinemas.

Untuk selanjutnya, “Nyai” tidak akan diputar di bioskop-bioskop reguler, melainkan  dilakukan dengan cara bekerja sama melalui layar-layar alternatif di seluruh Indonesia bersama master class yang akan diisi langsung oleh Garin Nugroho.

“Nyai dirayakan dengan cara yang sederhana dan masih akan melakukan perjalanan panjangnya,” imbuh Garin.

“Karena terlalu banyak film yang happy ending, maka saya memilih yang luka, agar orang tidak hanya bisa dicerahkan dengan kegembiraan, tetapi juga dicerahkan dengan luka.” []

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top