Setelah berlangsung selama sembilan hari dari 18 Agustus sampai 26 Agustus, ARKIPEL Penal Colony – 5th Jakarta International Documentary & Experimental Film Festival diakhiri dengan malam penghargaan pada Sabtu, 26 Agustus kemarin.
Baca juga: 2017 Arkipel usung tema Penal Colony
Perhelatan yang berlangsung selama sembilan hari ini berlokasi di tiga tempat di Jakarta: GoetheHaus (Goethe-Institut Jakarta), kineforum, dan Gudang Sarinah Ekosistem. ARKIPEL digagas oleh Forum Lenteng untuk membaca fenomena global dalam konteks sosial, politik, ekonomi dan budaya melalui sinema.
Awarding dan penutupan dimulai jam 19:30 WIB di GoetheHaus. Sebagai pembuka, Yuki Aditya sebagai Direktur Festival memberikan kata sambutan. Ini dilanjutkan oleh Jean-Marie Teno (Kamerun) yang membacakan pemenang PERANSI Award.
Kategori ini dimenangkan oleh Dadyaa/The Woodpeckers of Rotha (Pooja Gurung & Bibbusan Basnet, 2017, Nepal). Film yang memiliki unsur magis realis ini memang penuh misteri dan menarik untuk ditonton. Kemudian untuk Jury Award pemenangnya adalah Dwa Swiaty/Two Worlds (Maciek Adamek, 2016, Polandia). Film ini dipilih sebab dianggap komunikatif bagi audiens secara umum, bukan dibuat khusus untuk para ahli saja.
Lalu Forum Lenteng awards jatuh pada Utsav (Suruchi Sharma, 2016, India). Suruchi Sharma dalam wawancaranya dengan Infoscreening mengungkapkan bahwa dia tak ingin terlalu berbangga hati, tapi dia senang bisa menang. “Saya gugup akan proyek ini sebab ini proyek independen pertama saya dan ini pertama kali screening,” ungkap Sharma.

Suruchi Sharma menerima langsung penghargaan Forum Lenteng Award
Kemudian film apakah yang terbaik di Arkipel? Pemenangnya adalah Hashti Tehran (Daniel Kotter, 2016, Jerman). Filmnya sangat menarik, mengenai pembangunan gedung apartemen serta efek sosial budaya yang menerpa mereka yang tergusur. Sebuah tema yang sangat relevan dengan Indonesia yang mana akhir-akhir ini iklan salah satu developer raksasa begitu mengisi ruang digital kita.
Film tersebut diputar sebagai penutup acara, dilanjutkan dengan penampilan dari band Indische Partij.
