Infoscreening.co – Secara konsisten Kine Klub UMM setiap tahunya memproduksi film pendek yang dilakukan bersama sama oleh berbagai angkatan. Setiap tahunya beraneka tema yang diangkat, mulai dari isu mayor maupun isu – isu minor. Film ini diselesaikan dalam rentan waktu mulai dari bulan november dan di Gala Premiere kan di bulan April, tepat saat Malang Film Festival berlangsung. Setiap tahunnya metode seperti ini telah dilakukan, menemukan penonton dengan pembuat film.
Berbeda dari tahun sebelumnya, produksi film kine umm tahun ini berhasil mengangkat isu keluarga. Penonton kembali diajak untuk berfikir dan menelaah, apa arti dari sebuah keluarga. Tempat istirahat, tempat bersandar, atau hanya tempat untuk singgah ? secara marathon penonton disajikan beberapa fakta yang membuat kita sadar bahwa terkadang posisi keluarga menjadi posisi yang canggung, saling acuh, dan benci. Semuanya membuat penonton saat itu terdiam, menikmati tiap scene yang membuat kami berfikir ulang.

sumber foto: dokumentasi panitia
“Sebenernya isu keluarga itu dari divisi produksi, tapi yang aku lihat isu keluarga khususnya di perkotaan urban gak semua keluarga kayak di tv tv harmonis, sering ngobrol, akrab satu sama lain, mereka itu terlihat canggung satu sama lain, dan itu tergambarkan jelas di film ini, bapaknya sibuk jadi guru, mbaknya sibuk pegawai bank, adiknya sibuk sama kegiatanya” tutur Ariel Pratama Produser Film Risalah Batin.
Ruang tonton yang berkapasitas kurang lebih 450 kursi itu cukup penuh diisi dengan berbagai opini yang keluar saat dan sesaat film ini diputar (6/04). Dihadiri oleh berbagai komunitas, pembuat film, dosen dan berbagai aktivis lainya turut meramaikan gala premiere film Risalah Batin.Tepuk tangan penonton pun riuh menggaung ruangan basement UMM sore itu. Ada pula yang sembab akibat menangis setelah menonton filmnya.
“Tentunya mau difestivalkan, dilombakan dan diputar dibeberapa pemutaran mungkin, sudah ada beberapa yang minta diputerin dibeberapa tempat, gabisa disebutin dulu karena belum ada obrolan lebih lanjut sama yang terlibat, dimafi banyak komunitas yag nonton tapi ada beberapa yang minta diputerin disini dan disitu” tambahnya.
Ada hal menarik dari hasil karya film Kine Klub UMM ini, adanya kolaborasi antara Kine Klub UMM dan musisi indie kota Malang. Soutrack film risalah batin merupakan buah kaya dari musisi indie malang bernama Muhammad Ikhsan atau lebih dikenal dengan iksan sekuter. Ikhsan skuter ini sudah memiliki berbagai karya musik, lirik lagunya yang sarat kritik dan pesan – pesan moral. Selain menghasilkan berbagai karya musik, ikhsan skuter ini merupakan salah satu pendiri Institut Musik Jalanan yakni wadah musisi jalanan yang gerak karyanya mulai dibatasi. Film Risalah Batin mengangkat salah satu karya Iksan Skuter dengan judul lagu “Bapak” hal ini sangat serasi dengan isu film yang di produksi.
Adanya kolaborasi ini tentunya diharapkan mampu meningkatkan hubungan baik antar pelaku seni di Kota Malang. Saling mendukung satu sama lain di bidang masing – masing, sehingga diharapkan mampu menghasilkan karya yang bagus dan dapat dinikmati oleh masyarakat secara meluas. Di bangun secara indie namun dinikmati oleh semua orang, tanpa terkecuali.
“Harapannya, bisa memenangkan di beberapa festival tapi yang aku tekanin ga hanya festivalnya, aku ingin film ini berhasil menyampaikan pesannya kepada penonton. Menang di festival itu bagus tapi itu cuman hadiah aja” tegasnya.
